top of page

Hasil Pencarian

153 item ditemukan

  • Tips Liburan Naik Sepeda di Bandung

    Sekitar 1 dekade belakangan ini, naik sepeda bukan cuma jadi salah satu alternatif untuk berolahraga, tapi juga menjadi transportasi alternatif yang ramah lingkungan. Banyaknya manfaat yang didapatkan dari naik sepeda menjadi daya tarik tersendiri. Kali ini, Team BuLiBi akan membagikan tips liburan naik sepeda di Bandung buat Teman BuLiBi sekalian~ Selain sebagai sarana olahraga, bersepeda juga dilakukan oleh beberapa orang sebagai bentuk aksi, baik itu aksi protes seperti yang dilakukan warga Banyuwangi terhadap Gubernur Jawa Timur dengan bersepeda dari Banyuwangi ke Surabaya terkait izin usaha pertambangan emas, maupun aksi penggalangan dana seperti yang dilakukan oleh Diego dan Marlies dengan bersepeda dari Belanda ke Indonesia dan sempat ramai di media sosial beberapa waktu lalu. Pemerintah Kota Bandung sejak tahun 2016 bahkan sudah memiliki BOSEH, sebuah sistem bikesharing yang bisa digunakan oleh siapapun yang berada di wilayah Kota Bandung. Hal ini dicanangkan oleh Pemkota Bandung untuk mendorong masyarakat lebih aktif menggunakan transportasi yang lebih ramah lingkungan. Nah, bagi Teman BuLiBi yang suka bersepeda, artikel BuLiBi kali ini akan menguraikan tips yang bisa kamu perhatikan saat mau naik sepeda di Bandung. Yuk, disimak! Pilih tipe sepeda dan perlengkapan yang pas Sejak marak menjadi hobi, berbagai macam tipe sepeda juga diperkenalkan di Indonesia. Kalau dulu kita hanya kenal dengan sepeda gunung, saat ini minimal kita tau 3 macam sepeda; sepeda gunung, sepeda fixie, dan sepeda lipat. Tentunya masing-masing sepeda ini punya keunggulan, kalau kamu menikmati bersepeda ke kantor atau bike to work, sepeda lipat mungkin salah satu pilihan yang nyaman karena sifatnya yang portable. Kamu bisa langsung melipat sepedamu kalau sudah lelah dan mau berganti moda transportasi lain. Untuk sepeda gunung dan sepeda fixie memang merupakan tipe yang paling umum digunakan oleh banyak orang, khususnya yang menjadikan naik sepeda adalah bagian dari gaya hidup sehat, atau justru sekedar hobi memiliki barang unik. Sifat sepeda gunung dan fixie yang cocok untuk masyarakat perkotaan menjadi alasan mengapa tipe sepeda yang satu ini banyak dimiliki orang. Kalau Teman BuLiBi suka bersepeda untuk olahraga sehari-hari ataupun untuk pergi ke Car Free Day, sepeda ini adalah sepeda yang cocok buat kamu. Perlengkapan yang wajib kamu miliki adalah helm sepeda dan sarung tangan. Kalau memang kamu hobi naik sepeda di trek yang lebih menantang seperti trek downhill, perlengkapan kamu harus lebih memadai. Helm full face, pelindung tangan dan kaki, serta sepatu yang cocok nggak boleh ketinggalan! Mulai di pagi atau sore hari Waktu yang pas untuk naik sepeda di Bandung adalah pagi atau sore hari. Udara yang segar dan sinar matahari yang cukup akan menjadi modal untuk kegiatan bersepeda yang sehat dan aman. Bersepeda saat sore hari mungkin lebih cocok untuk Teman BuLiBi yang waktu luang untuk aktivitas lainnya baru tersedia di sore hari. Bersepeda saat malam hari pun sebenarnya bukan waktu yang buruk, bahkan bisa menjadi pengalaman yang cukup seru, hanya saja keamanan diri sendiri menjadi hal yang lebih harus diperhatikan. Jalur gowes harus sesuai dengan kemampuan Buat Teman BuLiBi yang juga pengendara sepeda pemula, kamu bisa memilih jalur gowes yang aman, cenderung pendek, dan familiar dengan tempatnya. Di kota besar seperti Bandung, biasanya jalur sepeda di jalan raya sudah cukup terpadu dan bisa diikuti oleh siapa saja. Jalur ini pun bisa kamu temukan di jalan-jalan besar seperti Jalan Merdeka, Jalan Braga, dan Jalan Dago. Tahun ini pun Pemkota Kota Bandung siap menambah jalur sepeda di area kota sebagai respon melonjaknya pesepeda paska peraturan PSBB diberlakukan. Kamu hanya perlu memastikan diri untuk patuh terhadap peraturan lalu lintas. Buat kamu yang sudah di level intermediate dalam bersepeda, kamu bisa coba Trek Warban atau Warung Bandrek yang menanjak bukit. Trek ini bermula di Taman Hutan Ir. H. Juanda dan menanjak ke area perbukitan yang masih asri dan hijau sejauh mata memandang. Trek yang satu ini medannya beraspal sehingga cukup aman dilintasi. Namun, topografinya yang menukik cukup tajam bisa membuat siapapun yang mau menyambanginya patah semangat di tengah jalan. Tapi sesampainya di atas, kamu akan mendapatkan pemandangan yang cantik dari Kota Bandung sebagai hadiahnya. Nah, khusus buat Teman BuLiBi yang mau memacu adrenalin dengan bersepeda di trek downhill/offroad, kamu bisa coba Trek Palintang yang terletak di Kecamatan Cilengkrang, Bandung Timur atau Trek Jayagiri yang ada di Lembang. Trek all-mountain Oray Tapa yang berada di Desa Mekar Manik, Kecamatan Cimenyan bisa menjadi referensi bagi para Teman BuLiBi yang sudah pro dalam bersepeda! Selalu perhatikan keamanan dan keselamatan Trek manapun dan waktu kapanpun yang kamu pilih, satu hal yang wajib kamu ingat adalah keamanan dan keselamatan diri sendiri saat bersepeda. Meskipun kelihatannya harmless, bersepeda juga memerlukan ketangkasan, apalagi kalau berada di jalan raya yang juga ramai dengan kendaraan lain. Mau bagaimanapun dan apapun tujuanmu dalam bersepeda, kamu berada di ruang publik yang kamu bagi bersama orang lain. Jadi, tidak boleh seenaknya dan sudah sepatutnya saling menghormati pengguna jalan dan patuh akan peraturan lalu lintas, ya! Pastikan gadget dalam keadaan full-battery Kalau kamu berencana untuk me time dengan bersepeda dan menjelajahi kota Bandung, pastikan gadget kamu dalam keadaan baterai penuh. Kenapa hal ini penting? Pertama karena kalau kamu bersepeda aimlessly alias tidak bertujuan—yang penting gowes!—kamu tidak menyusahkan diri sendiri dengan nyasar. Gadget kamu bisa berguna untuk menentukan arah jalan pulang, supaya nggak jadi butiran debu. Alasan kedua adalah karena kadang kalau kita sudah keasyikan wandering sendirian, kita suka lupa waktu. Gadget yang masih dalam keadaan aktif tidak hanya berguna bagi diri sendiri tapi juga berguna untuk tidak membuat orang tersayang di sekitar kita kebingungan mencarimu. Selain itu, gadget dengan daya penuh juga bisa menjadi hiburan selama kamu bersepeda. Biar nggak begah dengerin lalu lalang mobil dan motor yang bisa bikin pusing, kamu bisa rehat sejenak dari polusi suara ini dan mendengarkan lagu-lagu seru yang ada di playlist-mu. Hal ini juga tentunya berlaku buat Teman BuLiBi yang mau bersepeda off-road. Apalagi dengan kegiatannya yang jauh lebih beresiko dan berlangsung di tempat yang tidak semua orang tahu. Semakin banyaknya orang yang senang bersepeda dan menjadikan bersepeda sebagai aktivitas olahraga rutin, tentu perlu disambut baik. Bukan hanya akan menyehatkan diri sendiri, penggunaan sepeda sebagai sarana transportasi sekaligus media untuk liburan sejenak dari hiruk pikuk Kota Bandung juga akan berpengaruh secara langsung dalam menjaga lingkungan kita. Ingat, bumi dan badan kita hanya satu! Jadi sudah sepatutnya kita lebih bijak dalam menjaganya. Pastikan agenda naik sepeda di Bandung menjadi pilihan liburanmu ya, Teman BuLiBi! (c) BuLiBi Suka dengan artikel ini? Silakan share ke media sosialmu! Baca juga artikel lainnya: 11 Fakta Unik Bandung yang Harus Traveler Tahu Mau Liburan ke Bandung? Harus ke Sini! Tips Liburan #2 Pentingnya Liburan Ala Orang Lokal #bulibi #bukanliburanbiasa #tipsliburan #naiksepedadibandung #bandung

  • 6 Negara Asia Yang Aman Untuk Solo Traveling Setelah Pandemi

    Solo traveling ke negara-negara Asia setelah pandemi, negara mana sajakah yang aman dikunjungi? Sudah beberapa lama PSBB di Indonesia dan lockdown di beberapa negara sudah mulai dilonggarkan memasuki new normal. Di Indonesia, penerbangan domestik dan internasional sudah mulai beroperasi kembali. Beberapa tempat publik, seperti perkantoran, mall, dan tempat wisata sudah mulai dibuka kembali. Tentu dengan penerapan protokol kesehatan. Beberapa negara juga sudah mulai membuka perbatasan dengan negara tetangga. Walaupun status pandemi belum berakhir dan vaksin belum ditemukan, berita ini tentu menggembirakan untuk traveler. Saat Covid-19 ditetapkan sebagai pandemi global beberapa waktu lalu, banyak rencana traveling yang harus dibatalkan. Bahkan mungkin ada beberapa dari kamu yang sedang traveling harus terkena lockdown di tempat tujuan. Kalau traveling, lebih suka pergi dengan beberapa teman, sendiri, atau bersama group? Beberapa negara Asia seperti Singapura, Malaysia, Jepang, Korea, dan China termasuk negara-negara tujuan favorit solo traveler. Selain negara-negara tersebut, ada beberapa negara Asia lain yang bisa jadi tujuan nih teman BuLiBi. Negara-negara ini memiliki angka penyebaran Covid-19 yang cukup rendah, sehingga aman untuk dikunjungi setelah pandemi. Kalau memang keadaan sudah memungkinkan, solo traveling ke sini sepertinya seru yah. Negara apa saja kira-kira? Vietnam Sebagai salah satu negara yang angka positif Covid-19 cukup rendah, Vietnam aman untuk dikunjungi setelah pandemi. Selain itu, negara ini juga aman untuk solo traveler. Enaknya lagi, kamu tidak perlu visa untuk masuk ke Vietnam. Banyak penerbangan dari Indonesia menuju kota-kota besar di Vietnam, seperti Ho Chi Minh, Hanoi, atau Da Nang. Baik dengan maskapai full service ataupun low cost, jadi kamu bisa pilih sesuai jadwal dan budget kamu. Terdapat beberapa opsi transportasi di Vietnam, mulai dari sewa kendaraan, taxi, fasilitas online, dan kereta. Untuk berpindah kota di Vietnam, tersedia banyak bus yang sangat nyaman, mulai dari sleeper bus dan standard seat. Untuk eksplor seluruh Vietnam, diperlukan waktu yang cukup lama. Jadi kalau mau solo traveling ke sini, kamu tentukan dulu mau ke Vietnam bagian utara, tengah, atau selatan. Untuk Vietnam utara, Hanoi akan menjadi tujuan pertama. Dari Hanoi, kamu bisa ke kota-kota lain seperti Halong Bay untuk mencoba cruise tour. Atau ke Sapa, menjejakkan kaki di Gunung Fansipan (ketinggian 3.143m) tanpa trekking! Jika memilih Vietnam selatan, pilihlah penerbangan awal ke Ho Chi Minh. Di ibukota Vietnam ini, kamu bisa berkunjung dan menikmati arsitektur khas Eropa di pusat kota. Atau mau merasakan langsung Cu Chi Tunnels, terowongan bawah tanah yang digunakan saat perang Vietnam? Nah, kalau ingin mencoba sensasi naik jeep di padang pasir, teman BuLiBi bisa ke Hue di Vietnam tengah. Jangan lewatkan juga berkunjung ke Da Nang untuk menikmati Golden Bridge, yah! Buat yang ingin berkunjung ke Vietnam, banyak tersedia pilihan akomodasi. Mulai dari hostel hingga hotel berbintang. Untuk makanan, kamu bisa menemukan berbagai macam jenis makanan, mulai dari makanan tradisional, Chinese food, western, dan India. Di beberapa kota besar seperti Hanoi dan Ho Chi Minh pun cukup mudah menemukan restoran halal. Kamboja Bagi kamu penggemar sejarah, berkunjung ke Kamboja bisa menjadi salah satu tujuan setelah pandemi. Siem Reap dan Pnom Penh merupakan dua kota yang menjadi tujuan utama wisatawan Indonesia. Di Siem Reap terdapat Angkor Wat, situs warisan dunia UNESCO. Awalnya, tempat ini merupakan tempat ibadah umat Hindu. Kemudian di abad ke-12 tempat ini berubah menjadi tempat ibadah umat Buddha. Selain Siem Reap, kamu bisa lanjutkan perjalanan ke kota Phnom Penh. Di sini kamu bisa eksplor Silver Pagoda dan Imperial Palace. Untuk berpindah-pindah kota seperti ke Sihanoukville, kamu bisa menggunakan bus atau van. Nikmati pasir putih dan laut biru di pantai-pantai di Sihanoukville, seperti Sokha Beach, Long Beach, dan Independent Beach. Untuk menuju ke Kamboja, tersedia beberapa alternatif maskapai low cost dan full service. Laos Destinasi solo traveling lainnya yang aman dikunjungi setelah pandemi adalah Laos. Negara ini berbatasan dengan Thailand dan Vietnam. Teman BuLiBi bisa berkunjung di waktu terbaik, mulai November hingga Januari. Beberapa kota yang menjadi tujuan utama traveler diantaranya Luang Prabang dan Viantiane. Nikmati keindahan alam di Kung Si Waterfalls atau wisata budaya ke Wat Mai dan Royal Temple Museum. Jangan lewatkan untuk eksplor Vat That Khao, patung reclining Buddha yang panjangnya 40m! Atau nikmati keindahan arsitektur Pha That Luang, stupa suci dari emas. Kedua tempat ini bisa kamu kunjungi selama di Viantiane. Selain kedua kota tersebut, ada beberapa tempat lain yang bisa jadi tujuan. Diantaranya Vang Vieng, Si Phan Don Islands, dan Bokeo Nature Reserve. Untuk akomodasi di Laos cukup murah, mulai dari Rp. 100.000 untuk dormitory atau shared room. Tersedia juga berbagai macam tipe hotel berbintang. Jika kamu berada di Luang Prabang, jangan lewatkan mencoba makan ala ‘all you can eat’ di night market. Dengan hanya membayar sekitar Rp. 30.000, kamu bisa makan sepuasnya! Myanmar Beberapa waktu belakangan, Myanmar menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan Indonesia. Disebut-sebut sebagai negeri 1000 pagoda, kamu bisa menemukan pagoda di seluruh penjuru Myanmar, terutama di kota-kota besar seperti Yangon, Bagan, dan Mandalay. Walaupun temple dan pagodanya mirip, dijamin kamu tidak akan bosan temple hopping di sini. Jangan lewatkan berkunjung ke Shwedagon Pagoda di malam hari untuk sekedar duduk dan menikmati suasana malam bersama-sama masyarakat Myanmar. Satu yang tidak boleh dilewatkan jika berkunjung di musim dingin yaitu melihat Hot Air Balloon di Bagan. Nikmati suasana magis saat menunggu sunrise dengan latar belakang pagoda dan balon udara selama di sini. Bisa dibilang, Bagan merupakan ‘open museum’ dengan beribu pagoda dan temple yang tersebar di seluruh kota. Berpindah dari satu kota ke kota lainnya di Myanmar sangat mudah dan nyaman. Walaupun tidak ada sleeper bus, tersedia banyak pilihan bus yang nyaman dengan jadwal pagi dan malam. Selain kedua kota tersebut, kota-kota lain bisa dimasukkan ke dalam itinerary solo traveling kamu. Mandalay dan Inle Lake adalah dua kota populer lainnya yang tidak boleh dilewatkan. Jangan khawatir soal makanan dan penginapan, traveler! Kamu bisa menyesuaikan dengan budget dan kebutuhan. Bagi kamu yang muslim, makanan halal juga cukup mudah didapatkan di beberapa kota besar seperti Yangon dan Mandalay. Bhutan Dikenal dengan nama ‘Land of the Thunder Dragon’, negara kerajaan di Himalaya ini disebut sebagai negara dengan masyarakat yang paling bahagia. Termasuk mahal sebagai negara tujuan di Asia, semua traveler yang berkunjung ke Bhutan harus menggunakan local agency. Biaya wisata yang ditetapkan oleh pemerintah sudah termasuk akomodasi, transportasi selama di Bhutan, guide, dan makanan. Walaupun wisata ke Bhutan tidak murah, namun bisa menjadi salah satu tempat yang wajib dikunjungi sekali dalam hidup. Bhutan menawarkan pemandangan spektakular gugusan Himalaya, berbagai macam temple mulai dari Paro Taktsang, Gangteng Monastery, hingga Punakha Dzong. Nikmati pemandangan indah bunga rhododendron di Gangtey Valley saat musim semi atau ratusan stupa di Dochula Pass. Oktober hingga Mei menjadi waktu terbaik berkunjung ke sini. Oh iya, penerbangan ke Bhutan sangat terbatas. Bhutan bisa dicapai melalui India, Thailand, Nepal, Singapura, dan Bangladesh. Nepal Walaupun confirmed cases Covid-19 di Nepal masih lebih tinggi dari 5 negara lainnya yang sudah disebutkan di atas, negara ini masih terbilang cukup aman untuk menjadi tujuan solo traveling setelah pandemi. Negara ini cocok bagi semua tipe traveler, mulai dari outdoor enthusiast, pecinta budaya dan sejarah, foodie lovers, hingga mereka yang suka berbelanja. Tidak seperti negara-negara Asia lainnya yang bebas visa, untuk masuk ke Nepal memerlukan Visa on Arrival (VoA). Kamu bisa langsung mengurus di Tribhuvan International Airport saat kedatangan. Tersedia 3 pilihan jangka waktu: 15 hari (30 USD), 30 hari (50 USD), dan 90 hari (125 USD). Sebagian besar wisatawan asing yang datang ke Nepal akan memilih Kathmandu untuk tinggal, terutama di Thamel. Di sini kamu bisa menemukan berbagai macam jenis akomodasi, restaurant dengan menu lokal hingga western, toko buku, toko souvenir, toko peralatan outdoor, dan banyak lagi. Menjadi pintu awal untuk semua aktivitas seperti trekking, hiking, climbing, dan sightseeing, Thamel menjadi kawasan yang sangat ramai. Nepal menjadi tujuan utama wisatawan dari seluruh dunia untuk melihat langsung Himalaya. Tersedia banyak jalur trek di negara ini, seperti Everest Base Camp, Annapurna Base Camp , Manaslu, dan lainnya. Buat yang tidak ingin trekking atau climbing, jangan khawatir! Banyak ragam aktivitas di Nepal yang bisa kamu pilih. Ingin mencoba paragliding dengan view Himalaya dan rafting di danau di Pokhara? Atau merasakan sensasi safari di hutan tropis di Chitwan National Park? Buat pecinta film Dr. Strange, bisa lho coba napak tilas lokasi syutingnya di Patan Durbar Square atau Pashupatinath Temple. Selain kedua tempat ini, kamu bisa berkunjung ke situs sejarah lainnya di sekitar Kathmandu seperti Swayambhunath dan Boudhanath Stupa. Mau wisata religi? Teman BuLiBi bisa pergi ke kota Lumbini, kota kelahiran Buddha. Atau mencoba yoga dengan latar belakang belakang gugusan Himalaya di Nagarkot? Gardens of Dream bisa jadi tempat menyepi di tengah hiruk pikuk Kathmandu. Untuk eksplor negara ini, tersedia beragam macam transportasi, mulai dari bus, taxi, van, hingga sewa kendaraan. Di Pokhara, kamu bisa eskplor kota dengan bersepeda. Jangan lupa belanja oleh-oleh souvenir di Thamel yah! Kamu bisa memilih aksesoris, baju, scarf, syal, hingga selimut dari bulu yak. Traveling memiliki manfaat bagi diri kita, seperti mengurangi stress dan menambah wawasan akan budaya baru. Pergi bersama-sama dengan keluarga, teman, atau pasangan tentu sangat menyenangkan. Namun bagi beberapa orang, mereka lebih menyukai solo traveling. Ternyata, manfaat yang didapat juga banyak loh! Diantaranya melatih diri sendiri lebih mandiri, belajar mengatasi keadaan dan menghargai hal kecil, menambah teman, dan lebih percaya diri. Dengan adanya pandemi di seluruh dunia, tentu saja kita masih belum bisa traveling seperti keadaan sebelumnya. Namun, buat kamu yang ingin solo traveling setelah pandemi, negara-negara Asia bisa menjadi pilihan. Negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura tentu akan menjadi favorit karena dekat. Selain kedua negara tersebut, ada negara-negara lain yang aman untuk dikunjungi, diantaranya enam negara Asia yang disebutkan di atas. Boleh loh negara-negara tersebut dimasukan ke bucket list, traveler! Yang mana yang jadi incaran teman BuLiBi untuk traveling berikutnya? Kalau sekarang ini, masih lebih baik untuk tetap di rumah dulu aja, yah. Tetap waspada dan jalankan protokol kesehatan dimanapun kamu berada. Dan semoga pandemi ini segera berakhir, sehingga kita semua bisa traveling kembali. (c) BuLiBi Baca juga: Kantongin Tips Hiking Untuk Pemula Berikut, Yuk! Liburan ke Patagonia Chili Itu Wajib! Tips Liburan #5: Tips Backpacker Untuk Para Ladies #bulibi #bukanliburanbiasa #negaraasia #solotraveling #solotraveler Cari tiket murah:

  • Rekomendasi Tempat Camping di Pantai Gunung Kidul

    Ada rencana ke Pantai Gunung Kidul? Berikut rekomendasi tempat camping yang terbaik! Gunungkidul merupakan salah satu kabupaten di Yogyakarta yang terkenal karena menawarkan banyak wisata bernuansa alam, mulai dari pantai, bukit, hingga embung. Bagi sebagian besar orang Yogya, hal yang paling populer dari Kabupaten Gunungkidul adalah jajaran pantainya. Gunungkidul memiliki area pesisir pantai terpanjang dibandingkan dengan daerah lainnya di Yogyakarta sehingga memiliki banyak pantai. Tak hanya banyak, Pantai Gunung Kidul juga memiliki pemandangan yang indah, tak berlebihan jika dibandingkan dengan pantai yang ada di Bali. Menikmati Pantai Gunung Kidul seakan tidak ada puasnya, karena itulah biasanya banyak yang memanfaatkan pantai di sini untuk camping. Untuk itu, berikut ini Tim BuLiBi rekomendasikan Pantai Gunung Kidul yang memberikan nuansa yang berbeda dari pantai lainnya di Yogyakarta. 1. Pantai Siung Bagi kamu yang suka mendaki dan ingin merasakan suasana pantai yang di saat yang bersamaan, pantai ini cocok sekali. Pantai Siung benar-benar menawarkan nuansa yang berbeda, dapat dikatakan sebagai salah satu pantai di Gunung Kidul yang unik. Bagaimana tidak, pantai ini menawarkan perpaduan nuansa pantai dengan bentangan bukit karang yang tinggi. Bentangan batu karang inilah yang menjadi ciri khas Pantai Siung. Pantai ini menjadi pusat pendakian utama bagi para komunitas panjat tebing. Terdapat kurang lebih 250 jalur pendakian yang bisa dilalui. Tidak hanya itu, Pantai Siung juga sering menjadi Tuan Rumah ASEAN Climbing Gathering. Pesona lainnya yang ditawarkan di pantai Siung adalah Bukit Pengilon. Terletak di sisi timur dan tak jauh dari pantai, Teman BuLiBi tinggal berjalan ke arah timur dan cukup mengikuti jalur yang sudah disediakan untuk naik ke atas bukit. Di puncak bukit, kamu akan disuguhi pemandangan hamparan rumput hijau dan pepohonan. Pemandangan deburan ombak yang bertabrakan dengan batuan karang juga tidak akan terelakkan. Puncak bukit Pantai Siung ini menjadi tempat favorit untuk camping, tak heran jika saat libur panjang atau akhir pekan pantai ini cukup ramai. Pantai Siung lokasinya berdekatan dengan Pantai Wediombo dan Nglambor. Letaknya yang dekat dengan dua pantai populer tersebut membuat lokasinya mudah ditemukan. 2. Pantai Kesirat Pantai Kesirat merupakan pantai yang masih sepi pengunjung karena belum banyak orang yang tahu mengenai pantai ini. Tidak seperti Pantai Gunung Kidul lainnya, Pantai Kesirat tidak memiliki pasir yang landai. Di sini kamu tidak akan menemukan pinggir pantai. Teman BuLiBi hanya akan disambut dengan tebing setinggi 15 - 30 meter yang bertemu dengan bibir laut. Kamu tidak bisa bermain pasir atau bermain-main dengan deburan ombak di pantai ini. Sebagai gantinya Pantai Kesirat menawarkan panorama sunset di pantai yang sangat indah. Bagi kalian para pemburu senja yang ingin menambah koleksi foto atau menghias feeds Instagram, Pantai Kesirat sangat cocok untuk dijadikan spot foto. Di akhir pekan dan libur panjang, Pantai Kesirat menjadi tempat langganan untuk camping. Kamu bisa camping di hamparan rumput yang cukup luas dan menghadap langsung ke laut. Waktu yang paling pas untuk tiba di pantai ini adalah saat siang hari sekitar jam 2 atau 3 sore. Setibanya di sana, kamu bisa langsung mendirikan tenda untuk menikmati sunset. Saat malam tiba dan langit sedang cerah, kamu bisa beruntung melihat bintang-bintang yang gemerlap. Selagi camping kamu juga bisa mencoba untuk melakukan rock fishing. Garis pantai berupa tebing yang berbatasan langsung dengan laut menjadikan Pantai Kesirat tempat yang ideal untuk memancing hewan laut seperti lobster dan ikan. Untuk mengakomodasi ini, sebuah pondok dibangun di pojok Pantai Kesirat untuk spot memancing. Lokasi pantai Kesirat berada di Duwun Wiloso, Desa Girikarto, Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunungkidul dan terletak dekat dengan Pantai Wohkudu. 3. Pantai Sedahan Ingin merasakan sensai berada di private Beach? Gunungkidul mempunyai banyak pantai yang masih tersembunyi dan belum terjamah oleh orang banyak, salah satunya adalah Pantai Sedahan. Pantai Gunung Kidul yang satu ini menawarkan hamparan pasir putih yang luas dan terdapat dua tebing yang menjorok ke tengah laut. Pada mulanya, pantai ini hanya digunakan sebagai lokasi untuk memancing, lama-kelamaan Pantai Sedahan juga menjadi tempat untuk camping. Pantai yang sepi dan hamparan pasir yang luas cukup untuk menjadi daya tarik Pantai Sedahan sebagai destinasi favorit untuk camping. Lokasi pantai ini dekat dengan Pantai Wediombo dan Pantai Jungwook. Jika berangkat dari Jogja, Teman BuLiBi bisa langsung mengarah ke Pantai Wediombo. Setelah menempuh perjalanan sekitar 2,5 jam, kamu akan sampai di kompleks pantai. Perjalanan dilanjutkan dengan jalan kaki sekitar 20 menit untuk sampai ke Pantai Sedahan. Pantai ini menawarkan panorama sunset dan sunrise yang memukau. Kamu hanya perlu naik ke bukit karang yang berada di sekitar pantai untuk menikmati sunset atau sunrise. Lokasi ini juga kerap dijadikan sebagai spot memancing baik oleh warga lokal maupun pengunjung pantai. Teman BuLiBi harap berhati-hati di sini, terlebih saat hujan. Karangnya bisa menjadi licin dan ombak sewatku-waktu bisa menjadi besar. Daya tarik lain dari Pantai Sedahan adalah pantai ini sering dijadikan tempat bertelur bagi para penyu. Kalau kamu beruntung saat camping di sini, kamu bisa melihat penyu yang sedang bertelur. 4. Pantai Wohkudu Pantai Gunung Kidul lainnya yang asyik dijadikan tempat camping adalah Pantai Wohkudu. Masih belum banyak diketahui oleh orang-orang sehingga sangat cocok bagi kalian yang ingin camping tapi tidak terlalu ramai. Letaknya tersembunyi diapit dua tebing. Teman BuLiBi akan melihat pemandangan rumput hijau di sini. Daya tarik utama dari pantai ini adalah suasana hening yang membuat kita seperti dapat menyatu dengan alam. Pantai Wohkudu terletak dekat dengan Pantai Kesirat, hanya saja lebih tersembunyi. Kamu haus berjalan kaki dan trekking menuruni bukit untuk sampai ke pantai. Selama perjalanan kamu bisa menikmati tanaman indah, berbagai satwa seperti keran dan burung, hingga anjing yang berlalu lalang. Suasana pantai yang tenang dan asri benar-benar memberikan sensasi berada di pivate beach! Kawasan Pantai Gunung Kidul mana yang mau kamu kunjungi? Itu dia rekomendasi pantai-pantai Gunung Kidul yang patut dikunjungi untuk melakukan camping. Setiap tempat tentunya menawarkan sensasi dan rasa yang berbeda dari pantai-pantai lainnya. Jadi bagaimana? Semakin mantap merencanakan camping di Pantai Gunung Kidul? (c) BuLiBi - [Kontributor: Ricko | Editor: Karina Ovelia] Suka dengan artikel ini? Silakan share ke media sosialmu! Baca juga artikel lainnya: Kantongin Tips Hiking Untuk Pemula Berikut, Yuk! Liburan ke Patagonia Chili Itu Wajib! Tips Liburan #3: Kerja Freelance Biar Bisa Liburan Kapan Saja #bulibi #bukanliburanbiasa #pantaigunungkidul #gunungkidul #jogjakarta #jogja Cari tiket liburan murah:

  • 5 Candi Terindah di Indonesia yang Penuh dengan Sejarah!

    Tak hanya sebagai situs peninggalan sejarah atau tempat keagamaan, candi juga berfungsi sebagai destinasi wisata. Hal ini membuat banyak Candi terindah di Indonesia dapat ditemukan. Beberapa candi pun memiliki alam sekitar yang membuat wisatawan semakin tertarik untuk berkunjung. Pernah menjadi rumah bagi berbagai kerajaan Hindu dan Buddha membuat Indonesia memiliki banyak peninggalan sejarah berupa candi. Hal ini karena candi identik dengan kegiatan keagamaan Hindu dan Buddha. Candi sendiri memiliki berbagai jenis dan fungsi. Candi dapat digunakan sebagai tempat beribadah, penyimpanan abu jenazah, atau tempat penyebaran agama. Di Indonesia, candi lebih banyak ditemukan di Pulau Jawa. Meskipun begitu, beberapa candi juga bisa ditemukan di Pulau Sumatera, Bali, dan Kalimantan. Berkunjung ke candi juga dapat menjadi cara belajar sejarah sambil liburan yang menyenangkan, loh! Dari sekian banyak candi, apa saja ya, candi terindah di Indonesia yang menyimpan banyak sejarah? Berikut lima candi terindah di Indonesia yang perlu Teman BuLiBi tahu! Berkunjung ke Salah Satu Candi di Sumatera, yaitu Candi Muara Takus di Riau! Candi terindah di Indonesia pertama berada di Pulau Sumatera nih, Teman BuLiBi! Meskipun tidak memiliki candi sebanyak di Pulau Jawa, candi di Pulau Sumatera tidak kalah cantik. Salah satunya pada candi yang berlokasi di Riau, yang bernama Candi Muara Takus. Candi ini berlokasi di Desa Muara Takus, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Salah satu candi yang wajib dikunjungi apabila Teman BuLiBi berkunjung ke Riau! Nama Muara Takus memiliki berbagai sumber. Ada yang mengatakan nama Muara Takus didapat dari sebuah anak sungai bernama Takus. Sungai ini bermuara ke Sungai Kampar Kanan. Ada pula yang mengatakan Takus berasal dari bahasa Mandarin. Ta berarti besar dan ku berarti tua, dan se berarti candi atau kuil. Secara singkat, ini berarti bahwa Muara Takus adalah candi tua besar yang bermuara di sungai. Candi Muara Takus sendiri merupakan candi agama Buddha, terlihat dari adanya stupa lambang Siddhartha Gautama. Biaya untuk berkunjung ke Candi Muara Takus sangat terjangkau, pengunjung hanya dikenakan biaya masuk sebesar Rp15.000. Candi ini sendiri buka setiap hari dari pukul 08.00 hingga 18.00 WIB. Menelusuri Candi Terindah di Indonesia yang Berada di Blitar, Candi Penataran! Candi Penataran terletak di lereng barat daya Gunung Kelud. Lokasi ini berada kurang lebih 12 kilometer dari pusat Kota Blitar, Jawa Timur. Candi Penataran ternyata juga merupakan salah satu candi selain Borobudur yang ditemukan kembali saat Indonesia dikuasai Inggris. Candi ini ditemukan tepatnya pada kepemimpinan Thomas Stamford Raffles sekitar 1815. Candi terindah di Indonesia ini diperkirakan dibangun pada awal abad ke-12 masehi. Candi Penataran merupakan candi agama Hindu. Candi Penataran disebut sebagai Candi Palah dalam Kitab Negarakertagama. Candi ini sendiri dibangun pada masa Kerajaan Kediri dan digunakan sampai Kerajaan Majapahit. Raja Hayam Wuruk dari Majapahit dikabarkan sering berkunjung ke Palah untuk memuja Hyang Acalapati. Hyang Acalapati juga dikenal dengan nama Girindra atau raja gunung. Hal ini yang membuat posisi Candi Penataran berada di daerah Gunung Kelud. Apabila Teman BuLiBi tertarik untuk berkunjung ke sini, biaya masuknya sangat terjangkau. Pengunjung hanya dikenakan biaya sebesar Rp3.000 saja. Candi Penataran buka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 17.00 WIB. Mengenal Lebih Jauh Candi Ijo, Candi yang Berada di Atas Kota Jogja! Teman BuLiBi pernah mendengar tentang Candi Ijo di Jogja? Salah satu candi terindah di Indonesia ini berada di ketinggian lebih dari 400 mdpl, lho! Hal ini membuat posisi candi berada di dataran tertinggi di Kota Jogja. Dari ketinggiannya, pengunjung dapat menikmati panorama Kota Jogja yang indah. Tak jarang, beberapa pesawat yang hendak landing di Bandara Adisutjipto dapat dilihat dari lokasi Candi Ijo. Salah satu candi terindah di Indonesia ini terletak di Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman. Candi ini diperkirakan dibangun sekitar abad ke-10 sampai ke-11. Candi ini berlatar belakang agama Hindu. Masih banyak misteri seputar Candi Ijo yang belum dapat ditemukan. Namun, dalam sebuah batu, terdapat tulisan mantra yang diduga merupakan sebuah mantra kutukan. Mantra ini tertulis berulang-ulang hingga 16 kali. Di balik indahnya pemandangan di Candi Ijo, pengunjung memang perlu melewati akses yang lumayan menguras tenaga. Hal ini karena posisi candi yang berada di atas bukit. Namun, jangan khawatir karena sesampainya di Candi Ijo, pemandangan yang diberikan sangatlah juara! Biaya masuk candi sendiri sangat terjangkau. Wisatawan lokal hanya dikenakan biaya Rp5.000 dan wisatawan asing dikenakan biaya Rp10.000. Pengunjung juga hanya perlu membayar parkir sebesar Rp2.000 untuk motor dan Rp5.000 untuk mobil. Berkunjung ke Candi Prambanan, Candi yang Populer di Kalangan Wisatawan Candi Prambanan merupakan candi Hindu terbesar di Indonesia. Terdapat sebuah legenda dibalik berdirinya Candi Prambanan. Legenda bermula saat Bandung Bondowoso melamar Roro Jonggrang. Tak sampai hati untuk menolak, Roro Jonggrang memerintah Bandung Bondowoso untuk membuat 1000 candi dalam waktu semalam. Roro Jonggrang kemudian berbuat curang sehingga hanya terdapat 999 candi ketika matahari terbit. Mengetahui kecurangan Roro Jonggrang, Bandung Bondowoso kemudian mengutuk Roro Jonggrang menjadi candi. Hal ini dikatakan untuk menggenapi 999 candi yang telah dibangun menjadi 1000 candi. Berbicara seputar sejarah sesungguhnya yang ditemukan dalam Prasasti Siwagrha, Candi Prambanan dibangun sekitar tahun 850 masehi. Candi ini dibangun pada masa Dinasti Sanjaya, tepatnya oleh Rakai Pikatan. Tujuan dibangunnya candi sendiri untuk menghormati tiga dewa dalam agama hindu: Brahmana, Siwa, dan Wisnu. Salah satu candi terindah di Indonesia ini dibuka dari pukul 06.00 hingga 17.00 setiap harinya. Tiket masuk Candi Prambanan terbaru adalah Rp40.000 untuk wisatawan lokal dewasa dan Rp10.000 untuk anak-anak. Pada malam hari, Teman BuLiBi dapat mengunjungi Sendratari Ramayana Ballet di belakang Candi Prambanan. Terdapat panggung terbuka bernama Trimurti dimana pentas biasa diadakan. Biaya untuk menonton pentas dibanderol Rp125.000 hingga Rp400.000, tergantung lokasi tempat duduk yang dipilih. Salah Satu Candi Terindah di Indonesia yang Juga Besar, Candi Borobudur Siapa yang tidak tahu Candi Borobudur? Berbicara candi terindah di Indonesia rasanya kurang apabila tidak memasuki Candi Borobudur ke dalam list. Pasalnya, candi yang berlokasi di Magelang, Jawa Tengah ini pernah menjadi satu dari tujuh keajaiban dunia. Saat ini, Candi Borobudur masuk dalam daftar warisan budaya dunia milik UNESCO. Candi Borobudur juga merupakan candi Buddha terbesar di dunia. Kita pun tak jarang menemukan materi sejarah Candi Borobudur ketika masih duduk di bangku sekolah. Candi Borobudur dibangun pada masa Dinasti Syailendra pada abad ke-8 dan dipimpin oleh Raja Samaratungga. Butuh waktu sekitar 75 sampai 100 tahun untuk membangun candi yang agung ini. Konon, Raja Samaratungga menunjuk arsitek bernama Gunadarma untuk membangun Candi Borobudur. Borobudur sendiri memiliki arti “vihara buddha uhr” yang berarti 'candi buddha yang berada di bukit' dalam Bahasa Sansekerta. Candi Borobudur sempat terbengkalai sangat lama. Candi ini sendiri baru ditemukan pada masa kepemimpinan Thomas Stamford Raffles, ketika Indonesia dikuasai Inggris pada tahun 1814. Hingga saat ini, Candi Borobudur masih aktif digunakan untuk berbagai acara keagamaan Buddha. Biaya masuk Candi Borobudur dikenakan tarif Rp50.000 untuk dewasa dan Rp25.000 untuk anak usia 3-10 tahun. Tiket tersebut berlaku untuk wisatawan lokal. Sedangkan, untuk tiket wisatawan mancanegara dikenakan tarif berbeda. Dikenakan tarif US$ 25 untuk wisatawan dewasa dan US$ 15 untuk wisatawan anak usia 3-10 tahun. Jam operasional Candi Borobudur sendiri mulai pukul 06.00 hingga 17.00 WIB. Menurut Teman BuLiBi, Manakah Candi Terindah di Indonesia? Ulasan di atas adalah lima candi terindah di Indonesia yang dapat Teman BuLiBi kunjungi! Tak hanya indah dalam segi arsitektur, ternyata berbagai candi punya fungsi dan kegunaannya masing-masing. Setiap candi pun memiliki sejarah yang panjang dari awal dibangun sampai kemudian ditemukan kembali. Saat hendak berkunjung ke salah satu candi, pastikan untuk selalu bersikap baik, ya. Hal ini dikarenakan beberapa candi masih bersifat sakral dan digunakan sebagai tempat beribadah. Dari lima candi terindah di Indonesia yang telah disebutkan, adakah yang pernah Teman BuLiBi kunjungi? Atau apakah Teman BuLiBi berniat untuk mendatangi salah satu candi yang belum pernah dikunjungi sebelumnya? Apapun itu, pastikan untuk menjaga kelestarian candi, ya! (c) BuLiBi - [Kontributor: Amanda Trinita | Editor: Karina Ovelia] Terima kasih telah mampir dan membaca! Jangan lupa untuk share di media sosialmu, ya! Baca juga: Tips Liburan #1: Ke Negara Bebas Visa 7 Keajaiban Dunia Yang Wajib Kamu Kunjungi Kenali Keramahan Negara Thailand di Sawasdee Resort Sukhothai #bulibi #bukanliburanbiasa #tipsliburan #canditerindahdiindonesia #candiindonesia Cari tiket liburan murah:

  • Info Seputar Bunker Kaliadem yang Harus Kamu Tahu

    Sebagian tempat wisata tak hanya sekadar tempat untuk rekreasi atau edukasi. Beberapa dibiarkan apa adanya, seolah berperan sebagai saksi bisu sebuah kejadian, baik menyenangkan ataupun menyedihkan. Bunker Kaliadem, misalnya, adalah tempat wisata yang juga merupakan bukti keganasan Gunung Merapi. Tak ada penduduk Indonesia yang tidak mengetahui ganasnya Gunung Merapi. Sejak dulu, Gunung Merapi dapat dikatakan sebagai salah satu gunung berapi yang cukup sering “beraktivitas”. Hal ini kemudian membuat Bunker Kaliadem dibangun guna menyelamatkan diri dari erupsi Gunung Merapi. Pasca Erupsi 2010 silam, penduduk sekitar Gunung Merapi memanfaatkan Bunker Kaliadem sebagai tempat wisata. Para wisatawan pun tertarik untuk menyaksikan langsung jejak kisah di Bunker Kaliadem. Hal ini membuat Bunker Kaliadem tetap ramai pengunjung meskipun menyimpan cerita pilu dan kelam. Teman BuLiBi terpikir untuk berwisata ke Bunker Kaliadem? Sebelum berkunjung, yuk, kenali Bunker Kaliadem lebih dalam lewat lima informasi berikut ini! Bunker Kaliadem Sekarang Berfungsi Sebagai Tempat Wisata Tak lama setelah ditemukan pada tahun 2013, Bunker Kaliadem akhirnya dimanfaatkan sebagai tempat wisata. Pengunjung bahkan diperbolehkan masuk ke dalam Bunker Kaliadem. Ruangan di dalam Bunker Kaliadem sendiri dibiarkan apa adanya. Bagian dalam Bunker Kaliadem terlihat gelap dan lembab. Lahar dan berbagai material gunung lain yang membeku, tertumpuk di tengah ruangan. Hal ini bertujuan agar tempat ini dapat menjadi saksi bagaimana ganasnya erupsi Gunung Merapi. Terutama erupsi Merapi tahun 2006. Meskipun menyimpan kenangan kelam, Bunker Kaliadem juga memiliki sisi yang indah. Pengunjung dapat merasakan suasana sejuk di sekitar Bunker Kaliadem. Pengunjung juga dapat melihat Gunung Merapi dari jarak yang lebih dekat apabila tidak tertutup awan. Bunker Kaliadem sendiri hanya berjarak kurang lebih 5 kilometer dari Gunung Merapi. Biasanya, beberapa pengunjung datang lebih pagi agar dapat menyaksikan langsung Gunung Merapi. Bangunan Bunker Kaliadem Tidak Berfungsi Secara Maksimal Penduduk sekitar yang sekiranya tidak dapat turun ketika terjadi erupsi Gunung Merapi, dapat berlindung di Bunker Kaliadem. Itulah sebenarnya tujuan Bunker Kaliadem dibangun: untuk alasan keselamatan dan sebagai tempat berlindung. Namun, tempat tersebut sayangnya tidak berfungsi secara maksimal. Hal ini dibuktikan dengan peristiwa erupsi Gunung Merapi pada tahun 2006 silam. Kejadian tersebut memakan dua orang korban yang berlindung di dalam Bunker Kaliadem. Dua orang korban adalah relawan bernama Warjono dan Sudarwanto. Mereka memilih untuk berlindung di Bunker Kaliadem dikarenakan kondisi yang tidak memungkinkan untuk turun. Sayangnya, Bunker Kaliadem yang sudah dibangun sedemikian rupa tidak dapat menyelamatkan nyawa keduanya. Kedua korban dinyatakan meninggal karena suhu yang sangat tinggi. Suhu diperkirakan lebih dari 200 derajat Celcius ketika kejadian berlangsung. Suhu panas tersebut juga bertahan selama berhari-hari sehingga sempat menyulitkan Tim SAR untuk melakukan evakuasi. Hal ini ditambah dengan pintu masuk kedua yang suhunya mencapai 500 derajat Celcius saat ditemukan. Selain itu, bagian tengah atap Bunker Kaliadem bocor sehingga berbagai material panas menerobos masuk ruangan. Sejak kejadian tahun 2006 tersebut, Bunker Kaliadem tidak lagi beroperasi. Bunker Kaliadem Sempat Tertimbun Material Gunung Merapi Selama Bertahun-Tahun Tiga tahun setelah erupsi Merapi pada tahun 2010, Bunker Kaliadem baru ditemukan keberadaannya. Badan Bunker Kaliadem sendiri tertimbun berbagai material Gunung Merapi dan timbunannya mencapai 4 meter. Sedangkan, jalan menuju Bunker Kaliadem tertutup material Gunung Merapi setebal 1.5 meter. Hal ini membuat para petugas sempat kesulitan untuk mencari tempat yang berlokasi di Kepuharjo tersebut. Dibutuhkan waktu selama dua hari untuk merekonstruksi jalan menuju Bunker Kaliadem. Tak hanya itu, dibutuhkan waktu selama 54 jam pengerukan menggunakan alat berat. Beberapa bagian Bunker Kaliadem pun akhirnya rusak akibat alat yang digunakan untuk mengeruk tanah. Namun, hal tersebut tak menghilangkan tanda bahwa bangunan tersebut adalah Bunker Kaliadem. Selain itu, kepala desa setempat juga mengaku, keinginan untuk mencari Bunker Kaliadem yang tertimbun adalah keinginan warga setempat. Hal ini membuat pemerintah dan warga setempat setuju untuk mengelola Bunker Kaliadem sebagai tempat wisata. Bunker Kaliadem Sudah Berdiri Sejak Lama Bunker Kaliadem sudah dibangun sejak jaman kolonial Belanda. Hal ini dapat terlihat dari bentuk bangunan yang bernuansa Eropa tempo dulu. Sebelum tragedi erupsi Merapi tahun 2006, Bunker Kaliadem memiliki eksterior yang indah. Pada bagian luar lokasi, bangunan tersebut memiliki campuran warna hitam putih untuk bagian dinding. Tumbuhan di sekitar bangunan juga tumbuh dengan asri. Bunker Kaliadem memiliki pintu yang dibuat dari baja setebal 15 cm. Terdapat penanda ruangan dengan tulisan “Ruang Lindung Darurat Kaliadem” pada bagian pintu. Terdapat ruangan seluas kurang lebih 12 x 8 meter persegi pada bagian dalam Bunker Kaliadem. Ruangan ini dapat menampung kurang lebih 100 orang. Atap Bunker Kaliadem sendiri berbentuk setengah lingkaran. Hingga saat ini, terdapat tumpukan lahar yang membeku di bagian tengah dan dibiarkan apa adanya. Terdapat dua ruangan kecil selain ruangan utama di bagian dalam. Salah satu ruangan merupakan kamar mandi. Sedangkan, ruangan yang lain merupakan ruang penyimpanan (storage room). Ruangan ini berisi beberapa peralatan yang sekiranya diperlukan dalam keadaan darurat. Transportasi Menuju Bunker Kaliadem Setelah mendengar beberapa cerita sebelumnya, apakah Teman BuLiBi jadi tertarik untuk berkunjung ke Bunker Kaliadem? Sayangnya, pengunjung tidak disarankan untuk menggunakan kendaraan roda empat pribadi ketika hendak mendatangi lokasi. Hal ini dikarenakan alasan keamanan. Dari Kinahrejo ke bunker masih terdapat jalan bebatuan dan akan riskan apabila menggunakan mobil pribadi. Namun, tak usah khawatir, Teman BuLiBi! Masih banyak cara lain yang dapat dilakukan untuk mencapai Bunker Kaliadem. Biasanya, pengunjung menggunakan jasa travel tertentu untuk berkunjung ke Bunker Kaliadem. Terdapat paket perjalanan dengan tempat wisata lain yang juga merupakan saksi bisu keganasan Gunung Merapi. Untuk menggunakan jasa tersebut, kami sarankan Teman BuLiBi untuk reservasi terlebih dahulu meskipun memungkinkan untuk langsung memesan on the spot. Pengunjung yang tidak terikat dengan jasa travel biasanya hanya menyewa mobil Jeep dan motor trail. Kapasitas satu jeep biasanya cukup untuk menampung tiga sampai enam orang. Kamu juga dapat bepergian menggunakan motor pribadi, loh. Pastikan motor berada dalam kondisi yang mumpuni untuk berada di jalan yang terjal dan menanjak. Di balik tempatnya yang sederhana dan dibiarkan apa adanya, ternyata Bunker Kaliadem menyimpan banyak cerita. Bangunan dibentuk sedemikian rupa agar siapapun dapat melindungi diri dari erupsi yang bisa datang kapan saja. Namun, sayangnya takdir berkata lain dan tidak dapat kita hindari. Masa lalu Bunker Kaliadem yang kelam, ternyata juga menimbulkan banyak cerita mistis. Namun, menurut masyarakat setempat, tidak akan ada yang “mengganggu” apabila pengunjung dapat menjaga diri. Jangan lupa juga siapkan energi yang prima sasat berkunjung dikarenakan cuaca dingin di wilayah pegunungan. Pastikan untuk mempersiapkan kamera baik smartphone atau professional camera untuk mengabadikan momen di Bunker Kaliadem. Semoga perjalanan Teman BuLiBi di Bunker Kaliadem menyenangkan, ya! © BuLiBi – [Kontributor: Amanda Trinita | Editor: Karina Ovelia] Terima kasih telah mampir dan membaca! Jangan lupa untuk share di media sosialmu, ya! Baca juga: Tips Liburan #2 Pentingnya Liburan Ala Orang Lokal Trava House, Penginapan Murah di Jogja yang Instagramable Liburan ke Jogja Wajib ke 5 Tempat Ini! #bulibi #bukanliburanbiasa #tipsliburan #bunkerkaliadem #jogja Rekomendasi hotel murah di Jogja:

  • Hua Hin, Nuansa Santorini Thailand

    Pernah mendengar Santorini Thailand? Salah satu kota kecil di Thailand yang dulu sepi kini disulap menjadi salah satu tempat wisata favorit – kota tersebut adalah Hua Hin! Thailand selalu memberikan inovasi baru untuk sektor pariwisata. Berbagai tempat baru selalu bermunculan dan menarik untuk dikunjungi. Salah satunya adalah kota kecil di Thailand yang kian dibuat sedemikian rupa menjadi Santorini Thailand. Hua Hin kemudian menjadi salah satu destinasi wisata favorit mengingat statusnya sebagai Santorini Thailand. Berbagai landmark salah satu kota di Yunani tersebut dapat dengan mudahnya ditemukan di sini. Apakah Teman BuLiBi berencana liburan ke Thailand dan sedang mencari destinasi wisata? Hua Hin dapat menjadi pilihan yang oke! Terutama bila Teman BuLiBi menyukai suasana Santorini namun belum sempat pergi ke kotanya langsung. Ada apa saja, sih, di Hua Hin? Yuk simak beberapa tempat seputar Santorini Thailand berikut ini! Terasa seperti di Santorini Asli Ketika Berkunjung ke Santorini Amusement Park Santorini Park Hua Hin dapat dikatakan sebagai tempat yang paling Santorini di Thailand. Bagaimana tidak, interior amusement park dan tempat perbelanjaan tersebut dibuat sangat mirip dengan landmark Santorini. Misalnya pada cat bangunan berwarna dominan putih, jendela dan balkon yang didominasi warna biru. Beberapa atap bangunan juga dibentuk kubah menyerupai atap bangunan di Santorini. Jalan setapak bebatuan juga didesain semirip mungkin dengan tempat aslinya. Masuk ke Santorini Park dikenakan biaya sekitar 150 Baht (THB) atau sekitar Rp56.000. Sedangkan untuk warga lokal dikenakan 50 THB atau sekitar Rp16.000. Harga tersebut belum termasuk berbagai wahana bermain yang ada di Santorini Park. Harga untuk berbagai wahana juga sangat beragam. Trick Art Museum, misalnya, dikenakan 240 THB atau sekitar Rp110.000. Berbagai atraksi seperti ferris wheel dan merry go round dikenakan biaya sebesar 120 THB atau Rp55.000. Selain wahana bermain anak, Teman BuLiBi dapat berbelanja baju hingga suvenir di sini. Tersedia juga berbagai jenis tempat makan, dari dessert shop, kedai kopi, sampai restoran. Pastinya dengan interior yang akan memanjakan mata. Berkunjung ke Pantai Suan Son Pradipat: Hidden Gem di Santorini Thailand Sebagai salah satu kota yang dekat dengan laut, rasanya kurang apabila berlibur ke Hua Hin namun tidak berkunjung ke pantai. Beberapa pantai dapat dikatakan sudah ramai. Teman BuLiBi mencari pantai yang tenang? Sebuah pantai hidden gem di Santorini Thailand bernama Suan Son Pradipat dapat menjadi pilihan terbaik! Pantai ini bersebelahan dengan Kantor Kesejahteraan Tentara Thailand, sehingga pengunjung bisa melihat banyak tentara di sekitarnya. Suan Son Pradipat sendiri memiliki arti 'pantai dengan taman pohon pinus', di mana terdapat banyak pohon pinus di sekitar pantai. Pantai Suan Son Pradipat terletak di sisi lain Pantai Khao Takieb, sekitar 8 kilometer dari Hua Hin. Pantai ini masih memiliki air yang jernih dan tergolong masih bersih. Biarpun belum terlalu ramai, beberapa atraksi seperti banana boat dan jetski sudah dapat dilakukan di sini. Lokasi pantai sendiri tidak jauh dari berbagai restoran sehingga memudahkan pengunjung untuk mencari santapan khas lokal. Greek Taverna, Restoran Khas Yunani di Santorini Thailand Keliling Santorini Thailand alias Hua Hin rasanya kurang kalau belum mencoba makanan khas Yunani! Tak hanya taman dan berbagai hotel saja yang menggunakan landmark Kota Santorini sebagai interior bangunan. Di Hua Hin, Teman BuLiBi pun dapat menemukan restoran yang menyediakan makanan khas Yunani! Kamu dapat berkunjung ke sebuah restoran bernama Greek Taverna. Taverna sendiri merupakan nama yang identik dengan restoran Yunani. Di sini, Teman BuLiBi tak hanya dimanjakan dengan berbagai makanan khas Yunani yang lezat. Interior ruangan dengan nuansa Santorini yang kental pun tak hilang ketika kita memasuki ruangan. Restoran ini berada di 58 Naresdamri Road. Main course sampai dessert khas Yunani semua disediakan di Greek Taverna Hua Hin. Misalnya kleftiko, hidangan daging domba yang direndam dengan jus lemon dan rempah-rempah. Fournou juga tidak kalah menggiurkan. Fournou merupakan daging ayam dengan kentang yang dipanggang dengan olive oil dan berbagai dedaunan asal Yunani. Selain itu, terdapat berbagai pilihan makanan penutup yang tidak kalah menarik untuk dicoba, seperti greek salad dan tzatziki. Tzatziki adalah campuran yoghurt, timun, bawang putih, dan daun dil yang disajikan secara dingin. Berbagai varian hidangan bisa dinikmati dengan merogoh kocek mulai dari 90 THB atau Rp42.000 Penginapan dengan Suasana Santorini di Resort de Paskani Tak jarang menemukan hotel bernuansa Santorini sebagaimana Hua Hin dikenal sebagai Santorini Thailand. Apabila kamu berencana untuk menginap di sekitar Hua Hin, Resort de Paskani dapat menjadi pilihan yang sesuai. Hotel yang berlokasi di Sooi Mooban Takiab ini sangat kental dengan suasana Santorini. Hal yang perlu diperhatikan seputar resort ini adalah akses jalan menuju resort. Jalanan termasuk sempit dan posisi resort berada di tikungan. Hal ini mungkin dapat diperhatikan apabila kamu berencana untuk menyetir sendiri. Meskipun begitu, perjalananmu akan terbayar dengan suasana resort yang indah. Terdapat beberapa jenis kamar di resort ini. Terdapat kamar dengan akses kolam renang utama, ataupun balkon yang biasanya berada di lantai atas. Kamar di lantai atas juga memiliki dua view – pool view dan ocean view. Jarak resort dengan pantai terdekat yaitu Khao Takiab Beach hanya 10 meter. Selain itu, resort ini memiliki akses khusus menuju pantai. Kolam renang di hotel ini pun dibagi dua – kolam renang utama yang berada di tengah dan kolam renang kecil. Tamu dengan pool access dapat langsung berenang saat keluar kamar. Kolam renang kecil menawarkan view pantai sehingga tidak kalah menarik. Menelusuri Monsoon Valley Vineyard, Kebun Anggur di Santorini Thailand Budaya Yunani terkenal dengan kebiasaan minum wine. Tak jarang wine disajikan bersama hidangan khas Yunani. Berbagai kebun anggur pun dapat ditemukan di negara ini. Terkenal sebagai Santorini Thailand, Hua Hin juga memiliki kebun anggur sendiri, loh! Teman BuLiBi dapat mengunjungi Moonson Vineyard Hua Hin apabila tertarik untuk wine tasting. Tak hanya itu, pengunjung juga dapat melakukan tur kebun di sini. Dahulu, tempat ini dinamakan Hua Hin Hills Vineyard. Moonson Vineyard Hua Hin berlokasi di Phet Khasem Road, Hua Hin, Thailand. Tempat ini buka dari pukul 09.00 hingga 18.30 waktu setempat. Pengunjung dapat melakukan tur keliling kebun dengan berjalan kaki, naik sepeda, ataupun naik mobil jeep. Terdapat berbagai variasi harga untuk berbagai aktivitas. Tur dikenakan 100 THB atau sekitar Rp46.000. Wine tasting dikenakan biaya mulai dari 290 THB atau setara Rp133.000. Waktu terbaik yang direkomendasikan untuk berkunjung ke kebun anggur adalah sekitar Bulan Februari sampai Maret. Pada bulan-bulan tersebut, biasanya buah anggur sedang panen. Hal-hal di atas adalah berbagai aktivitas yang dapat dilakukan di Hua Hin, Santorini Thailand. Berbagai bangunan cerah serta pantai sampai kebun wine, semuanya sangat memanjakan mata! Kota ini merupakan pilihan menarik terutama jika Teman BuLiBi ingin explore Thailand selain Bangkok dan Phuket. Hua Hin sendiri hanya berjarak kurang lebih 200 kilometer dari ibu kota Bangkok. Jadi, Teman BuLiBi bisa pulang pergi apabila ingin tetap menginap di Bangkok. Hua Hin sendiri menjadi salah satu pilihan destinasi warga lokal Thailand kelas atas. Bagaimana tidak, Thailand sendiri tidak main-main ketika membangun Hua Hin sebagai Santorini Thailand. Taman, penginapan, sampai rumah makan, semua dikemas sepenuh hati sehingga menyerupai landmark salah satu kota populer di Yunani tersebut. © BuLiBi – [Kontributor: Amanda Trinita | Editor: Karina Ovelia] Suka dengan artikel ini? Jangan lupa untuk share ke media sosialmu, ya! Baca juga: Apply Visa Thailand: Bukan Liburan Biasa Ke Negeri Gajah Putih Daftar Penginapan Di Thailand Tips Liburan #1: Ke Negara Bebas Visa #bulibi #bukanliburanbiasa #tipsliburan #santorinithailand #thailand Cari tiket pesawat murah ke Thailand:

  • Suasana Karantina Virus Corona Di Santiago, Chile

    Niat hati mau liburan, apa daya Virus Corona menahan. Sekarang, BuLiBi harus diam di apartemen karena dalam masa karantina Virus Corona di Santiago, Chile. Benar-benar bukan liburan biasa! Update: 17 Agustus 2020 - Pusat kota Santiago memasuki Tahap 2 (dari 5 tahap menuju New Normal) Update: 2 November 2020 - Tim BuLiBi meninggalkan negara Chile via pesawat Sejak pertengahan 2019, tim BuLiBi menjelajah ke belahan dunia lain, tepatnya di Benua Amerika. Setelah menyambangi Colombia, kini saatnya Chile menjadi sasaran. Sejenak mengakrabkan diri dengan ibukota Santiago, kemudian petualangan dimulai di kawasan Patagonia. Sepulang dari sana, apa daya, ternyata Virus Corona melanda Santiago, Chile. Cerita kronologis tim BuLiBi selama masa karantina Virus Corona di Santiago, Chile. 17 Maret 2020 Setelah jumlah kasus penderita Virus Corona melebihi 200 orang, pemerintah Chile menetapkan status darurat atas Virus Corona. Dilarang kumpul-kumpul lebih dari 50 orang. Mall, bar, dan restoran mulai tutup. 18 Maret 2020 238 orang tercatat sudah terkena Virus Corona, sebagian besar di ibukotanya, Santiago. BuLiBi terbang dari Chiloe ke Santiago. Kenapa? Karena kami sudah merencanakan terbang ke Santiago pada tanggal tersebut. Penginapan Airbnb di Santiago pun sudah dibayar. Selain itu, di Santiago ada KBRI yang siap membantu kalau ada masalah. Pesawat yang kami tumpangi bisa jadi termasuk dari beberapa yang masih beroperasi. Bandara, seperti tempat-tempat umum lainnya di Chile, menerapkan peraturan social distancing dan mengurangi jadwal penerbangan. 19 Maret 2020 Perbatasan Chile ditutup. Tidak ada yang boleh masuk ke negara ini, baik melalui jalur darat, udara, maupun laut, kecuali warga negara Chile dan diplomat. Setiap orang yang mau pergi dari Chile harus melalui proses izin khusus dan setiap orang akan dilihat kasusnya, boleh atau tidak dan melalui jalur apa. 21 Maret 2020 Korban pertama Virus Corona di Chile meninggal dunia. Korban merupakan penduduk Santiago, Chile. 22 Maret 2020 Diberlakukan jam malam. Mulai dari jam 10 malam sampai 5 pagi, tidak boleh ada yang berkeliaran di luar rumah. Semua wajib diam di rumah. Kalau ada keperluan mendadak, harus minta izin kepolisian setempat. Sirine darurat dikumandangkan setiap pukul 10 malam, pertanda jam malam telah dimulai. 25 Maret 2020 Jumlah penderita Virus Corona melebihi 1000 orang. Di Santiago, Chile sendiri sudah lebih dari 700 orang. 26 Maret 2020 Per malam ini, diberlakukan karantina total di 7 distrik di Santiago, Chile. Sekitar 1,3 juta penduduk kawasan ini diharuskan diam di rumah. Semua kantor, sekolah, universitas, dan tempat umum lainnya tutup. Supermarket dan apotek saja yang masih buka. Restoran pun hanya boleh melayani delivery. Hanya pekerja sektor kesehatan dan layanan masyarakat yang diperbolehkan kerja. Itu pun harus mengurus surat izin ke kepolisian setempat terlebih dahulu. Ratusan orang memenuhi supermarket di kota, karena mempersiapkan diri untuk karantia selama 7 hari ke depan. BuLiBi pun salah satunya. Supermarket kecil pun membatasi jumlah orang yang masuk untuk belanja. Hanya 5 orang diperbolehkan masuk di saat yang bersamaan, sisanya mengantri di luar. Untungnya pemerintah Santiago, Chile cukup sigap dalam mensupply bahan panganan di supermarket. Meskipun BuLiBi keluar belanja jam 1 siang, masih ada bahan makanan dan minuman tersedia. Setiap kepala dibatasi untuk membeli bahan-bahan maksimal 5 per item. 1 April 2020 Karantina total yang tadinya dijadwalkan selama 7 hari saja, diperpanjang 7 hari lagi. Dan sekarang, bukan hanya 7 distrik di Santiago saja yang menerapkan kebijakan karantina total ini. Beberapa wilayah lain di Chile juga sudah dalam masa karantina total. Meskipun demikian, Chile tidak berencana menetapkan karantina nasional karena beberapa wilayah masih bebas virus corona. 13 April 2020 Beberapa kawasan di Chile mulai dibebaskan dari karantina total secara bertahap. Tetapi, kawasan metropolitan Santiago dan sekitarnya masih karantina total sampai batas waktu yang tidak ditentukan. 17 April 2020 Sekarang, setiap orang hanya boleh keluar rumah untuk ke supermarket atau apotek 2 (dua) kali dalam satu minggu. Jika lebih dari itu, izin online maupun offline-nya akan ditolak. 18 Mei 2020 Lama tidak update, tidak banyak perubahan di Chile. Angka terus bertambah. Tetapi per hari ini, semakin banyak hal yang dilarang. Misalnya, pindah tempat tinggal tidak diperbolehkan. Siapapun, termasuk turis. Dan tim BuLiBi terpaksa perpanjang sewa apartemen karena tidak bisa pindah kemanapun. 13 Juni 2020 Menteri kesehatan Chile yang lama, Jaime Mañalich, resign dan digantikan oleh Enrique Paris. 15 Juni 2020 Penjagaan diperketat. Setiap tempat umum seperti supermarket, sekarang dijaga oleh petugas keamanan. Setiap orang yang masuk harus menunjukan kartu identitas dan izin khusus (Permiso) yang didapatkan secara online. Selain itu, masker wajib dikenakan dan suhu tubuh setiap orang dicek sebelum masuk. Jika suhu tubuh tinggi, tidak diperkenankan masuk. 19 Juli 2020 Setelah sekian lama karantina total, Chile mulai menerapkan "Paso a Paso" di beberapa wilayah untuk mempersiapkan "new normal". Tetapi ibu kotanya, Santiago, masih tetap dalam karantina total. "Paso a Paso" terdiri dari 5 tahap. Tahap 1 adalah karantina total, seperti yang selama ini diterapkan. Dan Tahap 5 adalah "New Normal". Tahap 2-4 merupakan persiapan dan transisi dari karantina ke new normal. 17 Agustus 2020 "Merdeka" rasanya hampir menggambarkan suasana di Santiago. Per hari ini, kawasan pusat Santiago memasuki tahap 2, khusus untuk hari kerja. Di akhir pekan dan hari libur, karantina masih ditetapkan. Di mana setiap orang yang mau keluar rumah, harus mengajukan izin online terlebih dahulu dan hanya diperbolehkan "berkeliaran" selama 3 jam. Data Virus Corona di Chile per 23 Juli 2020 Jumlah kasus Virus Corona di Santiago, Chile: 244.039 Total kasus di Chile: 336.402 Kritis: 1.688 Meninggal: 8.722 (6.858 di Santiago) Sembuh: 309.241 Nasib tim BuLiBi: Setelah konsultasi dengan KBRI dan gagal daftar perpanjangan cap paspor ke imigrasi Chile via aplikasi online, tim BuLiBi terpaksa menunggu di Chile sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Penerbangan internasional pun masih banyak yang belum beroperasi, hanya beberapa yang khusus memulangkan warga negara masing-masing. Update 3 Juni 2020 Artikel ini pertama kali diterbitkan pada tanggal 26 Maret 2020 dan terus diperbarui bila ada informasi baru mengenai karantina virus corona di Santiago, Chile. BuLiBi akan terus melaporkan perkembangan kasus Virus Corona di Santiago, Chile. Buat teman BuLiBi yang juga "terjebak" di Chile atau negara lainnya, boleh mengontak tim BuLiBi di sosial media untuk berbagi cerita dan tips karantina Virus Corona. Di mana pun kamu berada, share cerita kamu #DiRumahAja di Forum BuLiBi. Stay safe and stay at home! Baca juga: Wine Tasting Di Chile? Ini Panduan Lengkapnya Tips Liburan #3: Kerja Freelance Biar Bisa Liburan Kapan Saja Karantina Virus Corona? Ini Cerita Unik Reaksi Warga Santiago, Chile (c) BuLiBi

  • Korean Mart: Tempat Makanan Korea di Jogja

    Sebagai kota yang selalu dikunjungi wisatawan, tak heran bahwa Jogja memiliki beragam jenis kuliner. Tak hanya kuliner lokal, berbagai kuliner khas mancanegara pun banyak ditemukan di sini. Salah satunya tempat makanan korea di Jogja yang menjamur akibat demam K-Pop yang melanda Indonesia. Annyeonghaseyo! Sejak munculnya demam K-Pop atau drama Korea, beberapa sapaan dalam Bahasa Korea seperti itu tak lagi asing di telinga. Tak hanya kata sapaan, berbagai jenis tempat makanan Korea di Indonesia pun sudah mudah ditemukan. Tak perlu jauh-jauh ke negara asal, Teman BuLiBi dapat menyantap makanan Korea di kota sendiri. Salah satunya di Jogja. Dalam satu tahun, terdapat banyak tempat makanan Korea di Jogja yang dibuka. Tiap restoran memiliki keunikan masing-masing yang membuat pengunjung ingin mencicipi menu satu persatu. Dari restoran dalam minimarket sampai restoran dengan suasana Kota Seoul semua dapat ditemukan di Jogja. Teman BuLiBi sedang berada atau berencana ke Jogja dan ingin mencoba tempat makanan Korea di Jogja? Yuk, simak lima tempat makanan korea di Jogja berikut ini! Sarangeui Oppa, Rasa Otentik dengan Harga Ramah di Kantong Sarangeui Oppa adalah salah satu tempat makanan Korea di Jogja yang dapat menjadi pilihan menarik. Pasalnya, Sarangeui Oppa sendiri cukup populer di media sosial dan kalangan mahasiswa Jogja. Hal ini karena harga makanan sangat terjangkau dan tidak menguras kantong mahasiswa. Meskipun demikian, rasa makanan yang disajikan sangat otentik sehingga worth the price. Berbagai macam makanan Korea dapat ditemukan di sini. Harganya juga sangat murah, mulai dari Rp15.000 sampai Rp30.000 saja. Pengunjung juga dapat memesan chicken cola party dengan harga Rp125.000 apabila datang ramai-ramai dengan teman. Dalam menu ini terdapat Korean chicken dengan dua rasa berbeda, french fries, dan tortilla chips. Dilengkapi minuman cola ukuran besar, paket ini bisa dinikmati sampai empat orang. Sarangeui Oppa terletak di Jalan Gurameh 1, Perumnas No. 1, Kecamatan Ngaglik, Sleman, Yogyakarta. Bangunan restoran Sarangeui Oppa dapat dikatakan sederhana. Didominasi dinding berwarna hijau muda dan putih, lokasinya berada di teras sebuah rumah. Namun, hal tersebut tidak membuat tempat ini sepi pengunjung. Apabila Teman BuLiBi berniat untuk dine-in, pastikan untuk menghindari jam ramai seperti jam makan siang. Hal ini guna menghindari antrian panjang, tak jarang sampai waiting list. Sarangeui Oppa buka setiap hari mulai pukul 13.00 sampai 21.00 WIB dan tutup hanya di hari Minggu. Silla Resto, Salah Satu Tempat Makanan Korea di Jogja yang Sudah Lama Berdiri Teman BuLiBi mencari tempat makanan Korea di Jogja yang juga memiliki makanan khas negara lain? Silla Resto dapat menjadi pilihan yang tepat! Pasalnya, Silla Resto sendiri menyediakan Chinese food dan Japanese food selain makanan khas Korea. Sudah berumur kurang lebih 10 tahun, Silla Resto sudah berdiri sebelum restoran Korea mulai menjamur di Jogja. Silla Resto berada di Jalan Ring Road Utara No. 33, Caturtunggal, Sleman, Yogyakarta. Restoran ini buka setiap hari mulai pukul 11.00 sampai 22.00 WIB. Hidangan yang tersedia di Silla Resto cukup merogoh kocek. Namun akan sebanding dengan banyaknya porsi makanan dan pastinya rasa yang otentik! Masih berdiri hingga saat ini sudah membuktikan bahwa Silla Resto memberikan kualitas terbaik pada hidangannya. Harga makanan mulai dari Rp30.000 dan untuk Korean grill berada di kisaran Rp75.000 sampai Rp140.000. Di Silla Resto, pengunjung dapat custom beberapa bahan makanan. Misalnya, pengunjung dapat memilih daging lokal atau impor. Pengunjung juga dapat request untuk tidak menggunakan bahan tertentu. Tempat Makanan Korea di Jogja yang Membuatmu Berasa di Seoul: Chingu Korean Fan Cafe Salah satu tempat makanan Korea di Jogja yang hits di kalangan anak muda, Chingu Korean Fan Cafe! Chingu sendiri dalam bahasa Korea artinya 'teman'. Jogja sendiri adalah cabang ketiga setelah dua cabang pertama berada di Bandung. Chingu Korean Fan Cafe Jogja sendiri baru dibuka Desember 2018. Chingu Korean Fan Cafe memang terkenal dengan spot foto yang bagus dan menarik. Masuk ke sini, bangunan berwarna cerah akan membuat pengunjung merasa sudah benar-benar berada di Seoul. Banyak landmark terkenal di Seoul yang dijadikan sebagai dekorasi restoran ini. Beberapa diantaranya seperti Dongdaemun Street dan Sungai Cheonggyecheon. Benar-benar tempat makanan Korea di Jogja yang akan memanjakan penggemar industri hiburan Korea. Ada beberapa spot untuk menikmati hidangan di sini. Biasanya, pengunjung yang akan menyantap Korean Barbecue akan diarahkan ke tempat dengan nuansa tradisional. Apabila tidak berencana untuk menyantap Korean Barbecue, pengunjung bisa memilih tempat lain dengan nuansa K-Pop yang sangat kental. Terdapat beberapa tempat dengan berbagai nama girlband dan boyband K-Pop yang populer. Pengunjung juga dapat menyewa Hanbok, pakaian tradisional Korea dengan harga Rp30.000 untuk durasi 15 menit. Restoran ini berada di Jalan Pandega Karya No. 18, Kaliurang 5.6 KM, Sleman, Jogja. Tempat makanan Korea di Jogja ini buka setiap hari, dari pukul 10.00 sampai 22.00 WIB. Makan Samgyeop dengan Citarasa Asli Korea di Bornga! Tempat makanan Korea di Jogja yang akan dibahas kali ini termasuk golongan high-end: Bornga! Bornga sendiri dapat dikatakan sudah banyak membuka cabang di Jakarta dan Bandung. Cabang Jogja baru beroperasi sekitar 2017. Meskipun harganya cukup menguras kantong, hidangan yang disediakan sangat worthy untuk citarasa asli Korea. Terdapat satu hal yang perlu diperhatikan sebelum berkunjung ke tempat makanan Korea di Jogja ini. Bornga memiliki beberapa menu non halal, jadi pastikan untuk konfirmasi dengan pihak restoran terlebih dahulu. Bornga cabang Jogja sendiri pernah didatangi boyband populer Korea Selatan yaitu Super Junior dan TVXQ, loh! Pemilik Bornga sendiri merupakan koki asli Korea Selatan bernama Baek Jong Won. Menu utama dan populer di Bornga adalah Woo Samgyeop. Samgyeop sendiri adalah daging yang diberi bumbu, biasanya digulung dan dicelupkan ke saus khas Korea. Samgyeop juga dapat dimakan dengan membungkus daging dan side dish menggunakan dedaunan. Side dish seperti kimchi dan lobak di Bornga mendapatkan free refill. Tak hanya itu, minuman yang disediakan seperti misalnya corn tea juga mendapatkan free refill. Range harga makanan di Bornga sendiri berkisar Rp79.000 sampai Rp360.000. Bornga berada di Jalan Lempongsari Raya No. 117A, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta. Restoran ini buka setiap hari mulai pukul 11.30 sampai 21.00 WIB. Jajan Street Food Khas Korea Sambil Belanja? Ada Mu Gung Hwa Jogja Korean Mart! Berencana mengunjungi tempat makanan Korea di Jogja sambil belanja? Bisa banget! Sejak Januari 2020, Jogja sudah punya Korean mart, lho! Minimarket ini bernama Mu Gung Hwa Jogja Korean Mart. Sesuai namanya, minimarket ini menjual berbagai jenis produk – mayoritas makanan-- yang berasal dari Korea Selatan. Bahkan, air mineralnya saja didatangkan langsung dari Korea Selatan! Di bagian belakang minimarket, terdapat sebuah kedai kecil bernama Bunsik Juseyo. Bunsik memiliki arti makanan yang berasal dari tepung. Sedangkan, kata juseyo digunakan apabila seseorang ingin meminta tolong. Berbagai jenis makanan yang dihidangkan mayoritas berupa street food terkenal seperti tteokbokki dan eomuk. Tteokbokki sendiri merupakan tepung beras yang dimasak dengan saus gochujang yang pedas manis. Sedangkan eomuk adalah fish cake asal Korea. Bahan makanan yang disediakan juga otentik mengingat pemilik kedai hanya menginginkan bahan asli dari Korea. Meskipun begitu, makanan yang disediakan di Bunsik Juseyo dijamin halal. Minimarket ini berlokasi di Ruko Sumber Baru Square, Ring Road Utara No. 81 (seberang UTY). Minimarket Mu Gung Hwa buka setiap hari, dari pukul 10.00 hingga 21.00 WIB. Kelima restoran di atas adalah daftar tempat makanan Korea di Jogja yang dapat Teman BuLiBi kunjungi! Ternyata tempat makanan Korea di Jogja sudah mudah ditemukan. Setiap tempat bahkan memiliki ciri khas masing-masing, ya! Ada yang meng-highlight suasana seperti di Kota Seoul sungguhan. Tak hanya suasana, ada beberapa restoran pun yang memfokuskan ke rasa makanan sehingga terasa otentik. Ada juga yang hanya fokus ke jajanan Korea yang tidak kalah lezat. Perlu diketahui, mungkin ada beberapa hidangan yang belum tentu cocok di lidah orang Indonesia. Jadi, make sure to check and know what to eat agar pengalaman mencoba hidangan khas Korea lebih menyenangkan. Sudah siap untuk memanjakan lidah dengan makanan Korea? Kajja! © BuLiBi – [Kontributor: Amanda Trinita | Editor: Karina Ovelia] Suka dengan artikel ini? Jangan lupa untuk share di media sosialmu, ya! Baca juga: Tips Liburan #4: Cari Makanan Halal Di Luar Negeri Belum Liburan ke Korea Selatan Tanpa Foto di 5 Tempat Ini! 11 Fakta Unik Korea Selatan yang Harus Traveler Tahu #bulibi #bukanliburanbiasa #tipsliburan #tempatmakanankoreadijogja #makanankoreadijogja #makanankorea #jogja Rekomendasi hotel murah di Jogja:

  • Wajah Baru Lembah Harau Payakumbuh

    Lembah Harau? Apa itu? Di mana? Kenapa disebut Lembah Harau Payakumbuh? Dear Teman Bulibi, liburan sejatinya adalah waktu untuk melepaskan penat dari aktivitas sehari-hari dan yang pastinya harus menjadi sesuatu hal yang berbeda dari biasanya. Bagi kamu yang tinggal di kota besar, apakah kamu jenuh dengan padatnya jalanan, polusi kendaraan, gedung-gedung yang memenuhi pemandangan dan semacamnya? Kami akan memberikan rekomendasi tempat yang wajib kamu datangi untuk melepas segala penat dan lelah. Tempat wisata ini bernama Lembah Harau Payakumbuh. Kami akan ceritakan kenapa Lembah Harau Payakumbuh bisa menjadi satu tempat yang kami rekomendasikan untuk liburanmu. Ayo kita simak penjabarannya. Yoshimite Park ala Indonesia Lembah Harau merupakan daerah ngarai / lembah di kabupaten 50 Kota (Payakumbuh) yang diapit oleh 2 bukit cadas. Kedua bukit memiliki ketinggian 150 - 500 meter berupa batu pasir yang berwarna-warni. Wilayah ini berbukit dan bergelombang, dinding-dinding bukit bak tembok tinggi siap membuat mata terpukau sejak menginjakkan kaki di wilayah Lembah Harau. Wajar saja orang-orang yang telah bekunjung ke Lembah Harau mengibaratkan Lembah Harau sebagai Yoshimite Park-nya Indonesia karena kemiripan dari tebing-tebing dan alamnya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan para ahli, teori mengenai terbentuknya lembah ini akibat erosi yang terjadi jutaan tahun lalu. Selain itu juga karena adanya pertemuan 2 lempeng Austronesia dan lempeng Eurasia yang saling mendesak, sehingga menyebabkan terjadinya patahan besar di ujung Sumatera yang berimbas pada terbentuknya perbukitan di kawasan ini. Terlepas dari itu semua, kita harus bersyukur bisa menikmati keindahan yang telah mengalami proses panjang ini, iya kan? Hamparan sawah berdinding batu terjal, dan udara yang sangat segar juga menjadi daya tarik wisatawan untuk datang ke sini. Kawasan ini memang sudah sejak lama sering dikunjungi, hal ini terbukti dari monumen peninggalan Belanda sejak tahun 1920-an yang berdiri di kaki air terjun Sarasah Bunta. Pada tanggal 10 Januari 1993, Pemerintah Indonesia menobatkan Lembah Harau Payakumbuh sebagai Cagar Alam Nasional. Bagaimana Cara Menuju ke Lembah Harau? Untuk sampai di Lembah Harau bisa dikatakan cukup mudah. Saat ini sudah banyak moda transportasi yang bisa mengantarkanmu langsung menuju Lembah Harau, sehingga tidak perlu khawatir untuk sampai ke sana. Ada beberapa cara yang bisa Teman Bulibi coba untuk mengunjungi Lembah ini, diantaranya dengan naik minibus (P.O Sarah) dengan biaya Rp30.000 per orang dari Kota Padang. Perjalanan akan memakan waktu kurang lebih 4 jam untuk sampai ke Pasar Tradisional Sari Lamak (50 Kota). Kemudian, perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan ojek atau bentor (becak motor). Kendaraan roda dua juga bisa melewati jalan yang sama karena akses ke sana cukup mudah. Bahkan, ojek online pun siap mengantarkanmu jika kamu tidak ingin ribet sewa mobil. Segala kemudahan ini tidak lepas dari peran pemerintah setempat yang dalam satu tahun terakhir membangun sarana prasara yang baik di wilayah Lembah Harau Payakumbuh sendiri. Aktivitas Seru di Lembah Harau Banyak aktivitas yang bisa dilakukan di kawasan Lembah Harau Payakumbuh. Mulai dari menikmati pemandangan bersama keluarga sampai olahraga ekstrem bisa dilakukan disini. Panjat tebing Bagi kamu yang menyukai tantangan, panjat tebing di kawasan ini tentu tidak boleh dilewatkan. Bukit terjal dan fasilitas yang memadai, serta bantuan profesional yang akan mendampingi, aktivitas panjat tebing akan lebih aman dan menyenangkan. Mendaki Hal ini belum banyak dicoba oleh wisatawan yang berkunjung kesini. Namun jika kamu punya waktu luang dan tidak terburu-buru, kamu bisa ke atas dinding terjal lembah dengan mendaki. Untuk naik ke atas kamu cukup mencari warga lokal yang bersedia untuk memandumu naik ke atas. Selama perjalanan ke puncak kamu akan melihat pemandangan yang asri dan menyegarkan. Untuk sampai di puncak, kamu membutuhkan waktu selama 5 jam dengan perjalanan santai. Dari atas sini, kamu bisa menikmati kawasan Lembah Harau Payakumbuh dari ketinggian. Piknik bersama orang terkasih Dengan banyaknya lokasi / kawasan yang ramah keluarga, kamu bisa bersantai bersama keluarga dan teman-teman terdekat di sini. Ditambah lagi pemerintah setempat dan pengelola sudah membuat beberapa wahana keluarga yang sayang jika dilewatkan. Basah-basahan di air terjun. Ada beberapa air terjun yang bisa kamu temukan di Lembah Harau. Diantaranya adalah Air Terjun Aka Barayun, Sarasah Donat, Sarasah Boenta, Sarahah Talang, dan Sarasah Murai. Sarasah sendiri memiliki arti 'air terjun'. Ketinggian air terjun di sini berbeda-beda. Untuk itu, jika Teman BuLiBi datang bersama si kecil. harap perhatikan dan terus awasi mereka saat bermain di area ini ya! Wajah Baru Lembah Harau Kawasan Lembah Harau memang menawarkan pemandangan indah dan kedamaian yang menenangkan. Dinding lembah bukit berwarna yang megah dan hamparan sawah sejauh mata memandang begitu memanjakan mata. Seiring berjalannya waktu dan melihat semakin banyak pengunjung yang datang, hal ini menjadi perhatian pemerintah setempat dan pengelola untuk membuat kawasan ini semakin layak untuk didatangi sebagai tempat wisata. Dalam beberapa waktu terakhir, pemerintah setempat tengah gencar meningkatkan pariwisata di kawasan Lembah Harau ini, dengan menghadirkan berbagai spot-spot menarik yang bisa kamu kunjungi saat berada di sini. Beberapa spot yang sudah dikenal publik adalah Kampung Eropa yang meghadirkan miniatur bangunan-bangunan ternama di Eropa seperti Menara Eiffel, Menara Pisa, Big Ben dan lain-lainnya. Selain itu, ada pula spot foto yang menawarkan sensasi berada di Korea dengan hamparan salju dan kayu kering. Kamu juga bisa menikmati sensasi berjalan-jalan di Jepang saat berada di Kawasan Kampuang Sarosah. Di Kampuang Sarosah ini kamu bisa mengikuti berbagai macam aktivitas seperti mendayung sampan, bersepeda, memanah, naik sepeda gantung, area piknik, penginapan, dan aula pertemuan. Banyak sekali kan aktivitas yang bisa dilakukan di sini? Dengan adanya wisata baru ini bukan berarti mengurangi keindahan alamnya, ya. Kawasan Kampuang Sarosah justru menjadi alternatif tambahan ketika kamu berkunjung ke Kembah Harau Payakumbuh. Nah dari penjelasan tadi, tentu Teman Bulibi semakin bersemangat untuk datang ke sini kan? Kami sarankan Teman Bulibi untuk datang saat low season agar nantinya tidak terlau ramai. Pastikan juga keamanan dan kenyamanan saat perjalanan karena kawasan ini cukup luas yakni sekitar 270,5 Hektar, sehingga air minum, obat-obatan pribadi perlu disiapkan. Kamu juga tidak perlu takut kepanasan, karena cuaca di sini sangat sejuk dan teduh. Untuk tempat makan pun lumayan banyak tersebar di beberapa titik, jadi kamu nggak akan kelaparan saat mengitari kawasan cagar alam Lembah Harau Payakumbuh ini. Bagi kamu yang ingin menikmati acara Pesta Rakyat Minangkabau di Lembah Harau, kamu bisa datang di bulan Juli – Agustus untuk mengikuti acara Pasa Harau. Acara tahunan ini menampilkan berbagai kesenian dan budaya Minangkabau. Biasanya, acara ini berlangsung selama 3 hari berturut-turut. Jadi pastikan kamu sudah booking tiket penerbangan dengan menyesuaikan jadwal acara ya, biar nggak kelewatan! Selamat Liburan Teman Bulibi! (c) BuLiBi - [Kontributor: Alif | Editor: Karina Ovelia] Suka dengan artikel ini? Silakan share ke media sosialmu! Baca artikel lainnya: Daftar Penginapan Di Indonesia Tips Liburan #5: Tips Backpacker Untuk Para Ladies Tips Liburan #4: Cari Makanan Halal Di Luar Negeri #bulibi #bukanliburanbiasa #lembahharaupayakumbuh #padang Cari tiket murah ke Sumatera:

  • Wajib Tahu! 5 Coban di Jawa Timur

    Kamu mau melihat keindahan alam? Coba pergi ke beberapa coban di Jawa Timur ini! Keindahannya akan membuat siapapun yang ke sana menjadi terpukau! Teman BuLiBi sudah tahu belum arti dari kata coban? Bagi kamu yang belum tahu, kata coban ini diambil dari bahasa Jawa. Jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia, coban memiliki arti air terjun. Bagi kamu yang belum pernah berkunjung ke air terjun, mengunjungi 5 coban di Jawa Timur ini bisa jadi pilihan awal yang tepat. Suara air mengalir dengan deras sekaligus mampu menyejukkan hati para pengunjung menyatu dengan sempurna. Dijamin saat melihatnya, pandanganmu tentang berkunjung ke air terjun akan berubah seketika! Kamu juga akan menjadi lebih rileks dan merasa segar. Pikiran pun menjadi semakin tenang dan serasa diisi ulang kembali. Semakin penasaran akan keindahannya? Yuk lihat daftar coban di Jawa Timur yang wajib kamu ketahui! Coban di Jawa Timur: Tirto Galuh Coban Tirto Galuh ini berada di Bakung, Blitar. Penduduk setempat lebih mengenalnya dengan nama Kedung Malang. Apa sih keunikan Coban Tirto Galuh jika dibandingkan dengan coban lainnya? Batu-batu berwarna putih yang dipadukan dengan warna kehijauan dari rumput-rumput di sekitarnya menjadi ciri khas dari Coban Tirto Galuh. Saat aliran air tidak begitu deras, kamu bisa melewati bagian atas air terjun. Menarik, kan? Baik dengan mobil atau motor, Teman BuLiBi akan membutuhkan waktu sekitar 45 menit untuk sampai ke gerbang coban dari stasiun Kota Blitar. Setibanya di gerbang, kamu akan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki sejauh 300-500m untuk sampai ke air terjun. Coban Tirto Galuh cocok untuk kamu yang suka suasana agak sepi, karena masih belum banyak orang yang tahu tempat ini. Coban Sumber Pitu Tumpang Coban Sumber Pitu ini memiliki keunikan tersendiri yang membuatnya berbeda dengan coban lainnya. Sesuai dengan namanya, coban yang terletak di Desa Krajan, Kecamatan Tumpang, Malang ini memiliki tujuh aliran air. Bagi yang belum tahu, kata pitu dalam bahasa Jawa berarti angka tujuh. Jarak antar aliran air terbilang cukup dekat karena ketujuhnya bersumber dari mata air yang sama. Sumber air yang ada juga sangat jernih dan bersih. Hal tersebut menambah daya tarik coban ini untuk dikunjungi oleh para wisatawan. Akses menuju Coban Sumber Pitu Tumpang agak terjal. Bagi Teman BuLiBi yang suka trekking, pasti akan menikmati perjalanan untuk sampai ke coban. Dari area parkir hingga lokasi coban, kamu harus melewati jalan yang terbilang cukup ekstrim dan memakan waktu selama 30 menit. Untuk kamu yang tidak terlalu suka trek ekstrim, perlu menantang diri sendiri dan bersabar sedikit. Kesulitan dan usaha kalian di perjalanan akan terbayar dengan pemandangan luar biasa setibanya di air terjun yang satu ini. Coban Nglirip Tuban Sudah pernah dengar belum tentang coban yang satu ini? Coban Nglirip Tuban memiliki pemandangan yang menyejukkan mata. Dari atas, terlihat air mengalir dari tebing menuju ke kolam berwarna biru yang sangat jernih. Di sekeliling kolam terdapat pepohonan dan batu-batu putih yang mempercantik coban, Tinggi air terjun ini sekitar 30 meter dan lebarnya mencapai 28 meter. Cukup besar dan lebar, bukan? Bagi Teman BuLiBi yang berencana untuk ke sini, lebih baik berkunjung saat musim kemarau. Jalanan yang tidak licin dan air yang terlihat lebih jernih akan memaksimalkan pengalamanmu berkunjung ke Coban Nglirip. Jika kamu menginginkan suasana yang tenang, hindari berkunjung saat musim liburan. Saat liburan, biasanya tempat ini sangat ramai dikunjungi wisatawan, keadaan ini justru bisa membuatmu tidak bisa menikmati keindahan Coban Nglirip dengan tenang. Coban Tumpak Sewu Lumajang Coban Tumpak Sewu ini sering dikunjungi oleh para wisatawan dari dalam maupun luar negeri. Tebingnya yang sangat tinggi membuat aliran airnya deras mengalir dari atas hingga ke bawah tebing. Nuansa warna hijau dan abu-abu pada tebing terasa menyatu dan membuat suasana alaminya semakin terasa. Jika kamu bisa mengambil foto dari atas, kamu bisa mengabadikan pemandangan Coban Tumpak Sewu yang dikelilingi pepohonan lebat menyatu dengan pemandangan Gunung Semeru yang menjulang di baliknya. Sudah terbayang kan betapa spektakulerya pemandangan yang ada di sana? Jalur untuk menuju Coban Tumpak Sewu ada dua. Bisa melewati jalur atas atau jalur bawah, tergantung keinginan masing-masing. Baik melalui jalur atas maupun bawah, Teman BuLiBi harus selalu berhati-hati ya! Keduanya sama-sama menantang dan memerlukan kewaspadaan yang cukup tinggi agar senantiasa selamat dalam perjalanan. Kami juga menyarankan kamu untuk menggunakan alas kaki yang nyaman dipakai untuk trekking. Agar tidak mudah lelah dan aman. Coban di Jawa Timur: Little Niagara Saat mendengar namanya, mungkin Teman BuLiBi akan teringat Air Terjun Niagara yang berada di Amerika Serikat. Ya, coban yang berada di Bondowoso ini memang terlihat seperti Air Terjun Niagara. Nah, untuk kata “little” nya sendiri dikarenakan aliran yang ada di coban ini tidak sebesar Air Terjun Niagara. Air terjun Little Niagara ini tak kalah indah dengan coban lainnya. Airnya mengalir dengan melewati bebatuan berundak yang bentuknya seperti tangga, membuat air terjun ini tampak makin mempesona. Tumbuhan-tumbuhan hijau yang berada di sekelilingnya pun membuat suasana terasa asri dan segar. Nah, bagi kalian yang ingin berfoto dengan latar belakang air terjun ini, bisa menuju ke jembatan atau mendekat ke samping air terjun. Dari kedua sisi tersebut, kamu bisa mendapat hasil foto yang maksimal untuk menambah foto di feed Instagrammu. Teman BuLiBi yang ingin berkunjung ke coban di Jawa Timur, bisa memilih untuk pergi ke tempat-tempat diatas. Atau bagi kamu yang ingin tahu coban lainnya yang tak kalah menarik, bisa coba berkunjung ke Coban Putri di Batu, Coban Sumber Telu di Lumajang, Coban Madakaripura Probolinggo, Air Terjun Toroan di Ketapang dan juga Air Terjun Kembar Arum yang berlokasi di Banyuwangi. Bentuk air terjunnya juga unik-unik dan pastinya, tidak kalah indah. Kamu juga bisa berkunjung ke beberapa coban yang jaraknya berdekatan. Kamu hanya perlu mempertimbangkan waktu perjalanan yang akan ditempuh ya! Tertarik melihat keindahan coba secara langsung? Ayo, segera mampir! © BuLiBi – [Kontributor: Nadhirah | Editor: Karina Ovelia] Terima kasih telah meluangkan waktu untuk membaca! Jika kamu suka, boleh kok share di social mediamu! Baca juga: Tips Liburan #2 Pentingnya Liburan Ala Orang Lokal 5 Tempat Wisata di Surabaya ini Wajib Dikunjungi Cerita Bukan Liburan Biasa: Liburan Murah Tapi Seru di Malang #bulibi #bukanliburanbiasa #tipsliburan #cobanjawatimur #coban #airterjun #jawatimur Cari tiket murah ke Jawa Timur:

  • Mau Liburan ke Bandung? Harus ke Sini!

    Liburan ke Bandung memang tidak bisa hanya sekali. Bandung punya tempat-tempat khusus untuk liburan sendiri, bersama teman, keluarga, bahkan pacar. Hal ini selalu bikin kita kangen Bandung dan kembali lagi untuk mengunjungi tempat wisata lainnya. Berada di ketinggian 2.084 mdpl, Bandung terkenal dengan wisata alam pegunungan dan cuacanya yang dingin. Selain berperan sebagai pusat kota, Ibukota Jawa Barat ini juga menawarkan banyak wisata dengan suasana alam yang sejuk. Tak heran jika Bandung selalu ramai meskipun mayoritas wisatawan tidak berkunjung untuk yang pertama kali. Berkali-kali liburan ke Bandung, Teman BuLiBi pasti menemukan perbedaan antara liburan dengan teman dan dengan keluarga. Namun, kamu tidak perlu khawatir karena Bandung memiliki tempat wisata yang tak pernah habis! Sebelum merencanakan liburan ke Bandung, yuk simak tempat wisata di Bandung yang dapat kamu kunjungi. Baik itu untuk liburan sendiri, kumpul bersama teman, keluarga, atau liburan bersama pacar. Bandung juga memiliki banyak spot foto menarik, loh! Liburan ke Bandung Sendiri ke Kineruku Berniat liburan ke Bandung sendirian untuk me time? Biasanya ketika me time, seseorang cenderung pergi ke tempat yang tenang. Tak jarang beberapa orang memilih untuk pergi ke cafe sebagai salah satu kegiatan me time. Bandung terkenal dengan restoran dan cafe yang selalu berkembang dan memiliki inovasi baru. Beberapa konsep unik juga dapat ditemukan di berbagai cafe di Kota Kembang ini. Salah satunya adalah Kineruku. Berlokasi di Jalan Hegarmanah No. 52, Kineruku dapat menjadi pilihan menarik untuk me time ketika liburan ke Bandung. Kineruku memiliki konsep library cafe. Tersedia berbagai jenis buku, dari novel, buku desain, sampai buku sejarah. Buku-buku tersebut tak hanya menjadi pajangan. Pengunjung dapat membaca atau bahkan meminjam buku yang tersedia. Sebelum masuk ke dalam ruangan, pengunjung biasanya diwajibkan untuk menitip tas di dalam loker dan membawa peralatan penting saja. Masuk ke Kineruku sebenarnya tidak dipungut biaya apabila sekadar membaca buku. Namun, biasanya pengunjung yang datang juga memesan makanan dan minuman yang tersedia. Kineruku sendiri terbagi menjadi beberapa ruangan indoor dan bagian outdoor. Di bagian luar, terdapat taman yang cukup luas sehingga membuat suasana menjadi lebih sejuk. Teman BuLiBi dapat me time seperti membaca, main laptop, atau menulis dengan tenang di Kineruku. Liburan ke Bandung Bersama Teman-Teman? Wajib ke Ranca Upas! Selain nongkrong dan hangout, liburan sama teman memang asiknya melakukan kegiatan outdoor. Hal ini karena anak muda cenderung masih memiliki excitement yang tinggi. Apabila Teman BuLiBi dan teman-teman berencana liburan ke Bandung, Ranca Upas dapat menjadi pilihan tepat. Ranca Upas sendiri berlokasi di Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Banyak hal dapat dilakukan di Ranca Upas, dari outbound, berkuda, sampai paintball. Teman BuLiBi dan kawan-kawan bisa bermain dengan rusa di Ranca Upas, loh! Hal ini karena Ranca Upas juga merupakan tempat penangkaran rusa. Rusa di sini dapat berinteraksi dengan pengunjung dan diberi makan. Berkemah dapat menjadi pilihan lain apabila kamu dan teman-teman kurang tertarik dengan aktivitas yang menguras energi. Menikmati api unggun sambil ngobrol dibarengi cuaca yang dingin merupakan ide liburan menarik. View Ranca Upas di pagi hari juga sangat cantik. Liburan ke Bandung bersama teman-teman menjadi semakin menyenangkan! Liburan ke Bandung Sama Keluarga Bagusnya ke Terminal Wisata Grafika Cikole! Liburan ke Bandung bersama keluarga tampaknya banyak dilakukan wisatawan. Tempat wisata yang cocok untuk didatangi bersama keluarga adalah tempat yang masuk ke segala usia. Bandung memiliki banyak tempat yang cocok untuk anak-anak namun tidak ekstrim untuk lansia. Teman BuLiBi dapat menjadikan Terminal Wisata Grafika Cikole sebagai salah satu pilihan liburan bersama keluarga. Akses jalan menuju lokasi juga tidak sulit dilalui lho. Daerah Cikole sekarang banyak memiliki variasi tempat liburan yang lengkap. Terminal Wisata Grafika sendiri memiliki fasilitas yang cukup lengkap dari wahana bermain sampai penginapan. Suasana alam yang masih alami dan segar juga cocok untuk para lansia. Pengunjung dan keluarga juga dapat melakukan aktivitas ringan seperti memetik stroberi dan memberi makan rusa. Liburan ke Bandung Sama Pacar? Wah, Mampir Situ Patenggang, Yuk! Bandung punya banyak tempat yang romantis untuk liburan bareng pacar! Salah satu tempat yang cocok dikunjungi ketika liburan ke Bandung sama pacar adalah Situ Patenggang. Situ Patenggang berlokasi di Ciwidey, Bandung Selatan. Di bagian tepi danau terdapat gazebo dan pengunjung biasanya menikmati suasana dari sana. Pengunjung dapat membawa atau menyewa tikar sambil menikmati suasana danau yang sejuk dan asri. Pengunjung juga dapat menyewa perahu dan keliling danau, lalu mampir di Pulau Cinta. Terdapat legenda terkenal seputar Situ Patenggang. Berkisah tentang Raden Indrajaya (Ki Santang), keponakan Prabu Siliwangi dan Dewi Rengganis, Puteri Kerajaan Majapahit. Keduanya saling jatuh cinta. Namun karena Perang Bubat, keduanya akhirnya terpisahkan. Siapa sangka takdir berkata lain. Beberapa tahun kemudian, mereka bertemu lagi di Situ Patenggang. Konon, Dewi Rengganis minta untuk dibuatkan perahu. Perahu tersebut lama-lama berubah dan sekarang dikenal sebagai Pulau Cinta. Selain itu, terdapat sebuah mitos bahwa pasangan yang datang ke Situ Patenggang hubungannya akan langgeng. Rasanya, tempat ini memang benar-benar cocok untuk liburan ke Bandung bareng pacar, ya. Liburan ke Bandung Belum Lengkap Kalau Belum Foto di Braga! Dari banyak lokasi di Bandung, Teman BuLiBi paling wajib untuk foto di Jalan Braga! Bila Jakarta dan Semarang punya Kota Tua, maka Bandung punya Jalan Braga. Salah satu wilayah yang populer ini memang tak jarang didatangi pengunjung ketika liburan ke Bandung. Meskipun banyak bangunan yang sudah direnovasi atau mengalami penambahan, Braga tidak kehilangan suasana Eropa klasiknya. Nama Braga sendiri berasal bahasa Sunda yaitu ngabaraga, yang artinya bergaya atau nampang. Dari namanya, Braga memang diciptakan agar menjadi jalan yang “terlihat”. Pasalnya, pada zaman Hindia Belanda, Braga dapat dikatakan sebagai tempat perbelanjaan bergengsi di Bandung. Sekarang ini, biasanya pengunjung berfoto di depan bangunan-bangunan tua. Banyak pula cafe dengan beragam konsep, dari vintage sampai modern yang dapat dijadikan spot foto. Berbagai lampu remang yang menelusuri seluruh jalan juga membuat Braga tak kalah cantik waktu malam. Lima tempat wisata di atas adalah tempat yang dapat dikunjungi ketika liburan di Bandung! Bersama siapapun dan dengan kegiatan apapun, banyak cara untuk menikmati liburan di Kota Kembang ini. Pastikan untuk mencari tahu seputar tempat wisata terlebih dahulu. Hal ini terutama bila Teman BuLiBi berlibur dengan orang terdekat yang perlu perlindungan ekstra. Seperti misalnya liburan bersama orang tua, atau kakek dan nenek. Usahakan untuk mendatangi tempat wisata dengan akses yang mudah dan tidak melelahkan. Hal ini mengingat Bandung berada di dataran tinggi. Sehingga, beberapa tempat wisata memiliki jalan yang curam atau agak jauh untuk mencapai pintu utama. Baik liburan sendiri maupun bersama orang terkasih, pastikan Teman BuLiBi liburan ke Bandung dengan penuh kebahagiaan, ya! © BuLiBi – [Kontributor: Amanda Trinita | Editor: Karina Ovelia] Suka dengan artikel ini? Silakan share media sosialmu! Baca juga: 11 Fakta Unik Bandung yang Harus Traveler Tahu Cara Nonton Bola di Medellin, Kolombia Tips Liburan #3: Kerja Freelance Biar Bisa Liburan Kapan Saja #bulibi #bukanliburanbiasa #tipsliburan #bandung #liburankebandung Rekomendasi hotel murah di Bandung:

  • Studio Gamplong Jogja: Ada apa sih, di Dalamnya?

    Pernah mendengar Mini Hollywood yang ada di Indonesia? Tempat tersebut adalah lokasi yang biasa digunakan sebagai set film yaitu Studio Gamplong Jogja! Ketertarikan wisatawan akan berbagai bangunan di Studio Gamplong Jogja kemudian menjadikannya destinasi wisata. Studio Gamplong Jogja awalnya hanya digunakan sebagai lokasi shooting film sebeum akhirnya dibuka untuk umum. Hal ini dikarenakan antusiasme masyarakat yang tinggi terhadap tempat ini. Studio Gamplong Jogja kemudian diresmikan oleh Presiden Joko Widodo sebagai destinasi wisata pada Juli 2018. Studio Gamplong Jogja berada di Dusun Gamplong, Desa Sumberrahayu, Kecamatan Moyudan, Sleman. Sebenarnya, apa saja ya, yang dapat ditemukan di Studio Gamplong Jogja? Pasti ada banyak hal menarik sampai tempat ini kemudian dijadikan destinasi wisata. Teman BuLiBi berencana untuk ke Jogja dan mengunjungi Studio Alam Gamplong? Yuk, simak lima hal yang dapat kamu lihat ketika berkunjung ke Studio Gamplong Jogja! Museum Bumi Manusia, Museum yang Ada di Studio Gamplong Jogja Studio Gamplong Jogja mulai ramai didatangi pengunjung setelah menjadi lokasi shooting Film Bumi Manusia. Bumi Manusia merupakan film garapan sutradara kondang Hanung Bramantyo dan adaptasi dari buku populer. Buku berjudul sama ditulis oleh salah satu penulis legendaris Indonesia, Pramoedya Ananta Toer dan pertama kali dicetak pada tahun 1980. Mendiang Pramoedya Ananta Toer sendiri menulis Bumi Manusia ketika mendekam di Pulau Buru. Film ini diperankan oleh aktor dan aktris ternama seperti Iqbaal Ramadhan dan Mawar de Jongh. Antusiasme masyarakat kemudian membuat Hanung Bramantyo membuka lokasi shooting menjadi museum untuk umum. Museum ini kemudian dinamakan Bumi Manusia setelah mendapat izin pihak keluarga mendiang Pramoedya Ananta Toer. Salah satu museum yang berada di Studio Gamplong Joga ini diresmikan pada bulan Agustus 2019. Museum ini sendiri awalnya merupakan setting film Bumi Manusia yaitu rumah Nyai Ontosoroh dan Annelies. Rumah ini dapat dikatakan merupakan setting lokasi sentral film tersebut. Berkunjung ke museum ini pun hanya dibatasi maksimal 10 orang terutama untuk naik ke lantai dua. Hal ini bertujuan untuk menjaga agar rumah tidak ambruk mengingat lokasi tersebut bukanlah rumah sungguhan. Masuk ke museum ini dikenakan biaya Rp10.000. Hal ini dikarenakan maintenance beberapa barang yang tidak mudah dan diperlukan biaya. Studio Gamplong Jogja Awalnya Digunakan untuk Shooting Film Sultan Agung Jauh sebelum film Bumi Manusia, Studio Gamplong Jogja sudah digunakan sebagai set film Sultan Agung. Sultan Agung: Tahta, Keluarga, dan Cinta adalah film keluaran 2018 yang juga disutradarai Hanung Bramantyo. Mooryati Soedibyo, produser Sultan Agung, kemudian setuju untuk menjadikan lokasi shooting ini tempat wisata. Studio Gamplong Jogja kemudian dihibahkan pada penduduk setempat untuk dikelola sebagai destinasi wisata. Film Sultan Agung sendiri diperankan oleh beberapa artis papan atas Indonesia. Tiga pemeran utama diantaranya adalah Ario Bayu, Adinia Wirasti, dan Marthino Lio. Film ini menceritakan perjuangan Sultan Agung dalam menyatukan para Adipati di Jawa yang terpecahkan karena VOC. Salah satu lokasi terkenal di Studio Gamplong Jogja untuk shooting Sultan Agung adalah Keraton Mataram. Replika Keraton Mataram tersebut dinamakan Keraton Kerto. Bangunan ini sendiri dirancang untuk menghidupkan suasana setting yang berlatar jaman penjajahan pada tahun 1600. Selain Kampung Mataram, beberapa pemukiman tempo dulu juga awalnya digunakan sebagai shooting Sultan Agung. Beberapa bangunan lain seperti salah satunya Gedung VOC, juga digunakan sebagai set film ini. Film Bertema Sulap, Abrakadabra, Juga Shooting di Studio Gamplong Jogja, Loh! Satu film lagi yang menggunakan Studio Gamplong Jogja sebagai lokasi shooting: Film Abracadabra! Film ini disutradarai oleh Faozan Rizal dan diperankan oleh aktor terkenal Reza Rahadian dan Butet Kartaredjasa. Filmnya sendiri rilis pada awal Januari 2020. Untuk Film Abracadabra, Studio Gamplong Jogja disulap menjadi lokasi antah berantah. Beberapa rumah bertema pastel juga digunakan untuk setting film ini. Seperti namanya, film ini memiliki latar belakang dunia sulap. Bercerita tentang seorang grandmaster sulap yang sudah tidak percaya keajaiban. Sampai suatu hari terjadi, ketika sebuah pertunjukan sulap berlangsung. Seorang anak laki-laki yang dengan sukarela masuk ke dalam kotak sulap, kemudian tak muncul lagi. [SPOILER ALERT!] Kisah ini kemudian berlanjut rumit karena sang pesulap dituduh dengan kasus penculikan anak. Tak hanya di Studio Gamplong, film ini juga mengambil gambar di beberapa destinasi wisata Jogja lainnya. Beberapa diantaranya seperti Situs Warungboto dan Stonehenge Jogja. Tak heran film ini melakukan proses shooting di Jogja. Rumah produksi terkait, Fourcolours Films sendiri berlokasi di Jogja. Habibie dan Ainun 3 Ternyata Mengambil Gambar untuk Beberapa Scene di Studio Gamplong Jogja! Siapa yang tidak tahu film Habibie dan Ainun? Film ini menceritakan kisah cinta Bapak Presiden Ketiga Indonesia B. J. Habibie dengan Ibu Ainun. Larisnya Film Habibie dan Ainun membuat adanya beberapa sekuel untuk film ini. Film ini juga disutradarai oleh Hanung Bramantyo dan saat dirilis pada tahun 2019, berhasil mendapat lebih dari 2 juta penonton. Film ini sendiri dibintangi artis kondang Reza Rahadian dan Maudy Ayunda. Berbagai spot di Studio Gamplong Jogja digunakan sebagai lokasi shooting Film Habibie dan Ainun 3. Kawasan Cikini Tempo Doeloe, salah satunya, dimana terdapat sebuah toko bernama Toko Merah. Toko stationery yang berwarna cerah dengan nuansa klasik ternyata merupakan setting film ini. Beberapa lokasi lain seperti pemukiman kumuh Jakarta juga digunakan sebagai lokasi shooting Habibie dan Ainun 3. Film ketiga ini sesungguhnya lebih fokus pada cerita masa lalu Mendiang Ibu Ainun. Film Habibie dan Ainun pertama diperankan oleh Reza Rahadian dan Bunga Citra Lestari. Sedangkan, sekuel kedua lebih dikenal dengan judul Rudy Habibie. Fokus film kedua lebih pada kehidupan muda B. J. Habibie semasa di Jerman. Peran Mendiang Habibie masih diperankan oleh Reza Rahadian. Tak Hanya untuk Lokasi Shooting Film, Studio Gamplong Jogja Juga Eksis Sebagai Tempat Mengabadikan Momen! Poin pertama sampai keempat menceritakan seputar lokasi shooting film di Studio Gamplong Jogja. Namun kali ini, yang akan dibahas seputar spot foto apa saja yang ada di sini! Di Studio Gamplong Jogja, Teman BuLiBi dapat menemukan berbagai variasi bangunan. Banyak pula bangunan dengan nuansa warna pastel. Untuk kamu yang suka dengan tema colorful ataupun pastel, pasti akan senang sekali berada di sini. Tak hanya itu, suasana vintage juga sangat lekat di studio ini. Buat kamu yang suka foto vintage, Studio Gamplong Jogja sangat cocok untuk dikunjungi. Selain itu, terdapat sebuah Kawasan Pecinan di Studio Gamplong Jogja. Sesuai namanya, kawasan ini sangat kental dengan nuansa budaya Tionghoa. Spot dengan berbagai hiasan warna merah dan huruf Mandarin membuat pengunjung serasa berada di Negeri Bambu sungguhan. Tak hanya Kawasan Pecinan, replika kota modern pada masa kolonial juga dapat ditemukan di Studio Gamplong Jogja. Posisi komplek kota modern ini berada di luar Studio Gamplong Jogja. Jadi, pengunjung dapat kemari apabila studio sedang tutup. Wah, ternyata banyak sekali bangunan menarik yang ada di Studio Gamplong Jogja! Hal ini tidak hanya karena Studio Gamplong pernah dijadikan lokasi shooting beberapa film ternama Indonesia. Namun, Studio Gamplong Jogja juga memiliki banyak spot foto yang sangat cantik! Sebelum menentukan jadwal kunjungan, pastikan untuk memeriksa media sosialnya terlebih dahulu, ya! Hal ini dikarenakan lokasi dapat ditutup sewaktu-waktu karena keperluan shooting. Studio Gamplong Jogja normalnya buka setiap hari, mulai dari 08.00 sampai 17.00 WIB. Untuk masuk ke Studio Gamplong Jogja, pengunjung cukup membayarkan biaya seikhlasnya. Pengunjung hanya perlu membayar apabila membawa kamera profesional sebagai izin pemotretan. Biayanya pun terjangkau, hanya berkisar Rp5.000 hingga Rp10.000 saja. Teman BuLiBi jadi tertarik untuk berkunjung ke Studio Gamplong Jogja untuk foto-foto? Jangan lupa untuk gunakan outfit terbaikmu, ya! © BuLiBi – [Kontributor: Amanda Trinita | Editor: Karina Ovelia] Terima kasih telah mampir dan membaca! Jangan lupa untuk share di media sosialmu, ya! Baca juga: Liburan ke Jogja Wajib ke 5 Tempat Ini! Daftar Penginapan Di Indonesia Tips Liburan #5: Tips Backpacker Untuk Para Ladies #bulibi #bukanliburanbiasa #tipsliburan #studiogamplongjogja #jogja Rekomendasi hotel murah di Jogja:

bottom of page