top of page

Daftar Museum di Jakarta untuk Kamu yang Suka Museum-Hopping!

Menghabiskan waktu beberapa hari di Ibukota? Banyak museum di Jakarta yang menarik dan dapat Teman BuLiBi kunjungi!

Museum di Jakarta (Photo by Zalfa Imani on Unsplash) BuLiBi Bukan Liburan Biasa
Museum di Jakarta (Photo by Zalfa Imani on Unsplash)

Kota yang dahulu bernama Batavia ini merupakan saksi bisu banyak kejadian bersejarah di Indonesia. Tak heran, banyak peninggalan sejarah dapat dengan mudahnya ditemukan di kota ini. Peninggalan-peninggalan tersebut kemudian sebagian dikumpulkan dalam atau dibentuk menjadi sebuah museum. Tak hanya peninggalan sejarah, museum di Jakarta sangat variatif. Mulai dari museum koleksi perusahaan, koleksi pribadi, sampai museum seputar variasi jenis sebuah barang.


Beberapa museum seperti Museum Nasional dan Museum Fatahillah di Kota Tua mungkin cukup terkenal. Namun, masih banyak museum di Jakarta lainnya yang tidak kalah menarik. Beberapa nama museum mungkin tidak asing didengar. Ada pula beberapa museum yang dapat dikatakan sebagai hidden gem, loh! Mengunjungi beberapa museum di Jakarta merupakan pilihan liburan yang menyenangkan. Museum apa saja ya, yang menarik untuk dikunjungi? Yuk, simak lima museum di Jakarta berikut ini!

Museum Kebangkitan Nasional: Salah Satu Museum di Jakarta Seputar Sejarah Indonesia yang Lengkap

Ketika belajar sejarah di bangku sekolah dulu, Teman BuLiBi pasti pernah mendengar seputar sekolah STOVIA. Salah satu museum di Jakarta yang membicarakan perjalanan sekolah kedokteran ini adalah Museum Kebangkitan Nasional. Museum Kebangkitan Nasional sendiri pun dahulunya adalah gedung sekolah STOVIA. Museum ini terletak di Jalan Abdul Rahman Saleh No. 26, Senen, Jakarta Pusat. Sekolah ini dahulu juga disebut sebagai Sekolah Dokter Bumiputera. Museum yang identik dengan tanggal 20 Mei tersebut cukup luas dan terdiri dari tujuh ruangan.


Lewat Museum Kebangkitan Nasional, Teman BuLiBi dapat mempelajari banyak hal. Hal ini karena museum di Jakarta ini sering disebut sebagai museum dalam museum. Museum Awal Pergerakan Nasional, Pergerakan Awal Budi Fonds, sampai Ruang Pers, semua ada di sini. Selain itu, museum ini juga menyediakan perpustakaan kecil dekat pintu masuk. Sama seperti museum pada umumnya, Museum Kebangkitan Nasional beroperasi mulai hari Selasa hingga Minggu. Biaya masuknya pun terjangkau. Wisatawan lokal anak-anak dikenakan biaya Rp1.000 dan Rp2.000 untuk wisatawan lokal dewasa. Sedangkan wisatawan asing dikenakan biaya Rp10.000 saja.

Museum di Tengah Kebun: Hidden Gem di Selatan Jakarta

Kali ini, museum di Jakarta yang akan dibahas adalah museum dengan konsep unik. Museum ini adalah Museum di Tengah Kebun. Sesuai namanya, museum ini seperti oase di padang pasir. Di tengah hiruk pikuk ibukota, Teman BuLiBi dapat menemukan museum dengan suasana yang asri. Museum ini sendiri berlokasi di Jalan Kemang Timur No. 66, Jakarta Selatan. Tampak dari luar, bangunan ini tak terlihat seperti museum. Masuk ke salah satu museum di Jakarta ini tidak dikenakan biaya. Satu hal yang sulit untuk masuk ke museum ini adalah Teman BuLiBi harus dating bersama rombongan. Rombongannya pun paling sedikit 7 orang dan maksimal 12 orang.


Waktu berkunjung juga menggunakan sistem booking dan harus didiskusikan terlebih dahulu dengan pihak museum. Biasanya, museum hanya menerima pengunjung di hari Sabtu dan Minggu. Hal ini dikarenakan museum adalah rumah milik Sjahrial Djalil dan semua barang adalah koleksi pribadinya. Perlu berkeliling dunia sebanyak 26 kali selama 42 tahun untuk mengumpulkan semua koleksi museum ini. Hal inilah yang membuat mengapa peraturan di Museum di Tengah Kebun cukup ketat.

Museum Antara: Museum untuk Photography Enthusiasts

Siapa yang tidak tahu media Antara? Media ini merupakan salah satu kantor berita milik Pemerintah Indonesia. Kantor Berita Antara ternyata memiliki museum bernama Museum dan Galeri Foto Jurnalistik Antara. Salah satu museum di Jakarta ini dapat menjadi pilihan kunjungan. Museum ini berada di Bilangan Pasar Baru, yang letaknya dekat dengan pintu masuk Pasar Baru. Suasana tempo dulu masih terasa kental ketika berkunjung ke museum di Jakarta ini. Hal ini dikarenakan bangunan museum yang masih lekat dengan tema kolonial Belanda.


Museum di Jakarta ini juga cocok untuk Teman BuLiBi yang suka dengan fotografi. Banyak koleksi foto baik itu dari fotografer Antara, fotografer nasional, maupun internasional di museum ini. Selain itu, tak jarang lokasi ini digunakan untuk pertemuan komunitas fotografi. Museum Antara berlokasi di Jalan Antara No. 59, Pasar Baru, Jakarta Pusat. Lokasi Museum Antara tidak jauh dari Stasiun Juanda dan berada di seberang Gedung Kesenian Jakarta. Sama dengan museum lainnya, museum ini tutup pada Senin dan buka mulai Selasa hingga Minggu. Berkunjung ke Museum dan Galeri Foto Jurnalistik Antara tidak dikenakan biaya.

Museum Layang-Layang: Museum di Jakarta yang Memanjakan Mata

Melipir sedikit ke wilayah Selatan, tepatnya Pondok Labu, Teman BuLiBi akan menemukan Museum Layang-Layang. Museum ini terbilang cukup baru dibanding museum lainnya karena baru diresmikan sejak 2003. Museum ini terletak di Jalan H. Kamang No. 38, Pondok Labu, Jakarta Selatan. Museum di Jakarta ini pernah mendapatkan Rekor MURI dengan layang-layang terbesar di Indonesia. Layang-layang tersebut bernama Megaray dengan ukuran 9 x 26 meter. Museum ini merupakan museum yang kids friendly. Hal ini karena anak-anak dapat belajar membuat layang-layang dan bahkan mendekorasi sendiri layang-layangnya.


Tak hanya seputar dunia layang-layang di Indonesia, museum ini juga memiliki koleksi dari luar negeri. Koleksi dari Belanda dan Cina, misalnya. Masuk ke museum di Jakarta ini, pengunjung diwajibkan membayar tiket masuk sebesar Rp15.000. Bagi anak-anak yang ingin membuat layang-layang dikenakan biaya tambahan. Biayanya juga variatif, misalnya melukis layang-layang polyester kecil, topeng, dan atau wayang, dikenakan biaya Rp50.000. Melukis kipas dan atau T-Shirt dikenakan biaya Rp70.000. Sedangkan, melukis keramik dikenakan biaya Rp75.000 dan melukis payung dikenakan biaya Rp100.000.

Museum Sasmita Loka Ahmad Yani: Kediaman Salah Satu Pahlawan Revolusi yang Kini Jadi Museum

Kembali ke wilayah pusat, persisnya di daerah Menteng, terdapat salah satu museum seputar satu pahlawan revolusi. Tampak dari luar, museum di Jakarta ini mungkin terlihat seperti rumah sederhana lainnya. Hal yang membuat museum di Jakarta ini berbeda adalah patung sang pahlawan yang terlihat berdiri besar. Museum di Jakarta ini merupakan museum yang membicarakan seputar Panglima Jenderal Ahmad Yani. Museum ini merupakan kediaman Jenderal Ahmad Yani dan tempat di mana sang jenderal dahulu ditembak.


Tak ada yang diubah ketika berbicara mengenai isi salah satu museum di Jakarta ini. Semua barang masih diletakkan di tempat yang sesuai sejak rumah tersebut ditinggal sang jenderal. Satu hal yang ditambahkan adalah pengingat letak persis di mana sang jenderal ditembak. Tak hanya itu, bekas peluru yang tembus di beberapa tempat pun masih diperlihatkan kepada pengunjung. Berkunjung melihat saksi bisu sejarah ini tidak dikenakan biaya alias gratis. Museum Sasmita Loka Ahmad Yani buka setiap hari kecuali Senin dan hari libur nasional. Museum ini beroperasi mulai pukul 08.00 hingga 16.00 WIB. Salah satu museum di Jakarta ini berlokasi di Jalan Lembang No. 67, Menteng, Jakarta Pusat.

Berikut adalah lima museum di Jakarta yang harus Teman BuLiBi kunjungi! Kamu mungkin dapat menambah beberapa list museum di Jakarta ke dalam itinerary liburan. Hal ini karena selain menjadi sarana rekreasi, berkunjung ke museum saat liburan juga dapat menambah wawasan. Selain manfaat tersebut, banyak museum di Jakarta yang juga memiliki harga sangat terjangkau. Museum di Jakarta juga dirawat sehingga tidak memberikan kesan yang menyeramkan. Beberapa museum di Jakarta ini secara tidak langsung juga memanjakan mata.


Dari kelima museum di Jakarta tersebut, mana yang paling menarik perhatianmu? Apapun itu, jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan museum, ya! Patuhi juga aturan yang diselenggarakan oleh pihak museum.

 

© BuLiBi – [Kontributor: Amanda Trinita | Editor: Karina Ovelia]


Terima kasih telah mampir dan membaca! Jangan lupa untuk share di media sosialmu, ya!


Baca juga:

127 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page