top of page

Tips Liburan #2 Pentingnya Liburan Ala Orang Lokal

Diperbarui: 11 Feb 2020

Seringkali kita temukan tips liburan soal tempat-tempat yang harus dikunjungi, makanan yang wajib dicicipi, sampai oleh-oleh yang bisa dibeli. Tapi apa kamu yakin tips-tips tersebut dibuat sesuai kacamata penduduk lokal?

Cari tahu apa yang disukai penduduk setempat (c) Arakita Rimbayana bukan liburan biasa bulibi
Cari tahu apa yang disukai penduduk setempat (c) Arakita Rimbayana

Kenapa sih ini jadi persoalan penting?

Saat kita merencanakan liburan, tentunya kita mau benar-benar mengenal tempat yang kita tuju. Kamu yang mau ke Korea Selatan, tentunya ingin mencicipi masakan yang setiap hari dimasak oleh para umma untuk anak-anaknya, bukan masakan di restoran ala turis yang harganya mahal dan rasanya juga tidak otentik, karena sudah disesuaikan dengan lidah para pendatang.


Bayangkan pergi ke Bandung tanpa pernah mencoba bakso yang benar-benar khas Kota Kembang, atau ke Bali tanpa tahu soal betutu. Sama halnya kalau kamu liburan ke Vietnam tanpa mencoba Bun Cha, karena kamu cuma tahu hidangan yang terkenal di kalangan turis, Pho. Padahal Bun Cha jauh lebih enak dan murah. Banyak yang berpikir, "Ah, biarin. Yang penting sama-sama hidangan Vietnam dan layak tampil di Instagram", tapi coba lihat contoh jalan-jalan ke Bandung tanpa bakso. Apa ini liburan yang kamu mau?


Makanan, tempat, dan oleh-oleh yang didesain untuk turis, umumnya tidak mencerminkan tempat itu sendiri. Coba lihat kota tempat tinggalmu sendiri. Tempat-tempat yang ramai dikunjungi turis, apa populer juga di kalangan penduduk lokal? Sementara turis lokal dan internasional berbondong-bondong ke Pantai Kuta, mana ada orang Bali asli yang memilih untuk "liburan" ke Kuta? Mereka lebih memilih tempat-tempat di utara atau timur pulau Bali. Mereka justru menghindari Kuta karena kawasan ini bisa dibilang terlalu komersil, sama halnya dengan kawasan turis di tempat dan negara lain.


Liburan ke kawasan-kawasan turis sudah biasa. Sudah banyak teman-teman dan anggota keluargamu yang pernah ke sana. Foto-foto dengan pose sama, angle sama, berjibun di media sosial. Kenapa pilih liburan yang itu-itu saja kalau kamu bisa dapat pengalaman liburan dari kacamata lokal alias bukan liburan biasa?


How to bukan liburan biasa?

Wajar sih kalau banyak yang memilih liburan yang itu-itu saja, karena lebih mudah dan tidak perlu banyak planning sebelumnya. Tapi, dengan sedikit usaha tambahan, kamu bisa dapat pengalaman yang lebih berharga. Ga ribet kok! Simak tipsnya berikut ini:

  1. Baca tips dari website lokal, bukan website khusus traveling. Waktu kamu cari info soal kegiatan liburan via internet, coba cari search result dari website lokal, bukan website traveling umum yang umumnya cari duit dari judul-judul clickbait.

  2. Cari saran dari penduduk lokal. Idealnya, kamu tanya langsung ke orang lokal. Bagusnya sih kalau kamu punya teman atau kenalan di sana. Atau, tanya ke orang-orang yang pernah menetap atau liburan lama di sana, seperti tim BuLiBi yang tinggal di satu kota minimal 3 (tiga) bulan. Cari tahu tim BuLiBi sudah pernah bukan liburan biasa kemana saja di halaman Kemana?

  3. Cari penginapan yang tidak biasa, seperti hostel dan homestay. Jenis penginapan ini biasanya dikelola oleh orang lokal yang siap membantu dengan tips liburan. Jangan tanya tempat wisata yang terkenal, tapi tanya tempat-tempat yang mereka sendiri sering kunjungi.

  4. Telusuri kota dan jangan takut untuk mengunjungi tempat baru. Saat sudah berada di kota atau negara tujuan, kamu bisa telusuri kota sendiri sambil lihat langsung tempat-tempat yang ramai dikunjungi orang-orang lokal. Jangan takut bertanya dan masuk ke tempat-tempat baru. Asal kita sopan dan menghargai budaya lokal, mereka juga pasti menghargai usaha kita untuk mengenal cara hidup orang lokal. Siapa tahu, mereka juga ingin tahu soal cara hidup kita di Indonesia.


Siap bukan liburan biasa?

Telusuri kehidupan lokal dengan bukan liburan biasa
Telusuri kehidupan lokal dengan bukan liburan biasa (c) Arakita Rimbayana

Kalau waktu liburan kamu singkat, jangan dijadikan alasan untuk tidak mencoba mengenal budaya setempat. Justru karena waktu yang singkat itulah, kamu harus memaksimalkan pengalaman liburan yang berhak kamu dapatkan. Kapan lagi bisa ke tempat itu?


Misalnya kalau kamu cuma punya 2 (dua) hari di Bali, daripada ngubek-ngubek Kuta yang penuh turis atau Canggu yang sedang nge-hits, coba melipir sedikit ke Pantai Batubelig di antara Kuta dan Canggu. Pantainya sama-sama cantik, beach bar juga ada, tapi nuansanya lebih lokal dan asri.


Jangan keukeuh mengunjungi tempat-tempat ramai turis yang dikenal banyak orang demi like dan share di media sosial. Yang paling penting adalah pengalaman liburan itu sendiri, apalagi kalau kamu liburan bareng orang-orang yang kamu sayang. You deserve better!


Baca juga:


OK! SAYA SIAP COBA BUKAN LIBURAN BIASA!

Cek tarif hotel dan harga tiket pesawat di sini:

 

(c) BuLiBI

77 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comentarios


bottom of page