top of page

Karantina Virus Corona? Ini Cerita Unik Reaksi Warga Santiago, Chile

Berita BuLiBi: baca cerita karantina virus corona di Santiago, Chile.

Virus Corona (Wikipedia)
Virus Corona (Wikipedia)

Halo, Indonesia! Sejak November 2019, tim BuLiBi menjelajahi Chile untuk pengalaman bukan liburan biasa. Dan sampai sekarang (per artikel ini diterbitkan), BuLiBi masih berada di Santiago, Chile. Dan seperti yang kita tahu, virus corona melanda berbagai negara, termasuk Chile.


Sejak awal Maret 2020, Chile dan negara-negara Amerika Latin lainnya mulai dibuat pusing dengan menyebarnya virus corona. Para penduduknya pun mulai bereaksi atas perubahan ini. Yang awalnya santai-santai dan berpikir virus tersebut tidak akan sampai ke sini, saking jauhnya, mulai sadar akan pentingnya proteksi diri.


Awal mula menyebarnya virus corona di Chile

Bandara Internasional Santiago, Chile (Wikipedia)
Bandara Internasional Santiago, Chile (Wikipedia)

Fase penyebaran virus corona di Chile hampir berbarengan dengan Indonesia. Kasus-kasus awal terdeteksi dari penduduk yang baru-baru ini mengunjungi negara-negara yang sudah duluan dibuat pusing oleh virus corona, seperti Brazil dan Italia. Angka ini terus bertambah, sampai akhirnya mencapai 200 orang lebih.


Presiden Chile, Sebastián Piñera, pun mengeluarkan keputusan pada tanggal 18 Maret 2020 bahwa Chile berada dalam status "Estado de Excepción Constitucional de Catástrofe", yang secara harfiah diterjemahkan menjadi "Status Eksepsional Konstitusi atas Bencana". Dalam status ini, pihak militer akan langsung turun untuk membantu kebijakan-kebijakan presiden atas penanggulangan virus corona. Patut dicontoh oleh Indonesia?


Presiden Chile kerahkan militer untuk antisipasi penyebaran virus corona

Presiden Chile (kanan) Sebastian Pinera (Wikipedia)
Presiden Chile (kanan) Sebastián Piñera (Wikipedia)

Status Eksepsional tersebut dinyatakan berlaku per 18 Maret 2020 waktu Santiago. Menariknya, hari tersebut bertepatan dengan peringatan 5 bulan sejak dimulainya gerakan protes besar-besaran terhadap sang presiden sendiri. Ya, presiden yang karismatik ini sedang ramai diprotes dan diminta untuk turun.


Lalu, apa reaksi masyarakat?

Aksi demo warga Chile beberapa bulan lalu (Wikipedia)
Aksi demo warga Chile beberapa bulan lalu (Wikipedia)

Rabu, 18 Maret 2020, tidak terlihat banyak perubahan di ibukota Chile, Santiago. Kantor tetap buka, masyarakat masih berlalu-lalang, dan hanya segelintir saja yang menggunakan masker. Hanya pusat perbelanjaan dan bar yang tutup, karena salah satu peraturan yang disampaikan oleh Presiden Chile adalah larangan bergerombol lebih dari 100 orang.

Sebagian warga, terutama yang aktif terlibat dalam gerakan protes, mencurigai adanya maksud lain dibalik penetapan "Status Eksepsional" ini. Karena selain bertepatan dengan peringatan 5 bulan sejak dimulainya aksi protes nasional, status ini memberikan wewenang kepada pemerintah untuk mengerahkan kekuatan militer jika diperlukan.


Apa aksi uniknya?

Budaya minum bir di Chile (c) Arakita Rimbayana
Budaya minum bir di Chile (c) Arakita Rimbayana

Kalau di negara lain, warga berbondong-bondong beli tisu toilet atau sembako, di Santiago, Chile, barang yang pertama menjadi langka di pasaran (selain masker dan hand sanitizer tentunya) adalah bir. Ya, bir. Minuman beralkohol ini seketika menghilang dari pasaran, habis dibeli oleh warga. Di rak-rak minuman hanya tersisa soft drink dan sejenisnya. Rak-rak ini biasanya terisi penuh berbagai macam bir, mulai dari bir kalengan, botol, sampai drum 6 liter. Hari pertama Status Eksepsional diterapkan, semua langsung lenyap.


Buat yang sudah pernah ke Chile dan bercengkraman dengan penduduk lokalnya mungkin tidak terkejut dengan fakta ini. Orang Chile memang suka minum. Negara ini pun terkenal dengan bisnis eksport wine-nya. Coba cek toko minuman beralkohol atau bar terdekat, mereka pasti sedia wine dari Chile. Tapi jangan salah, bir tetap jadi favorit mayoritas warga Chile. Buktinya, rak-rak bir di toko langsung kosong gara-gara karantina virus corona!


Kalau kamu ada rencana mengunjungi Chile, tentunya setelah virus corona mereda, sempatkan untuk nongkrong di bar setempat sekitar jam 7 malam. Meskipun kamu tidak minum alkohol, kamu bisa merasakan suasana berada di antara kerumunan kaum pekerja kantoran Chile bercengkrama dengan kerabat dan kawan dengan segelas bir di hadapan.


Baca juga:

 

(c) BuLiBi

35 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page