Ekspektasi yang terlalu tinggi atau racikan para matchmaker UFC kali ini memang kurang sedap? Entahlah. Yang jelas, main card UFC 276 cukup mengecewakan.
"Adesanya seems content to stay here." ujar Daniel Cormier di menit ke-3 ronde terakhir. Yeah, he seems content padahal sebagai juara bertahan, kita berharap lebih dari sekedar content.
Ini bukan kali pertama Adesanya mengecewakan penonton dan fans UFC. Ingat pertarungan beliau melawan Romero? Kita bahas lain waktu. Tentunya ini bukan salah Adesanya semata. It takes two to tango. Jika satu pertandingan tidak seru, berarti kedua belah pihak sama-sama bersalahnya, meskipun persentase "dosa"nya berbeda.
Balik lagi soal UFC 276 yang menjanjikan pertarungan-pertarungan menarik. Mulai dari Suga Sean O'Malley yang dari rambutnya saja sudah ketahuan niatnya untuk menghibur penonton; le Robbie Lawler yang terkenal dengan gaya tarung brawling-nya; ke dua title fights di co-main dan main. But you know what, di minggu pagi tanggal 3 Juli 2022 ini, I did everything - mulai dari cuci piring sampai menulis piece jurnal ini - but watching UFC. And here's why...
Pedro Munhoz vs. Sean O'Malley
Eye poke sering terjadi di pertarungan UFC. Susah dihindari memang karena glove UFC tidak menutup jari petarung seperti tinju. Di ronde kedua, tangan O'Malley mendarat terbuka di muka Munhoz, mengenai mata kanannya. Munhoz langsung mengericip kesakitan.
Yang mengecewakan adalah saat Munhoz didekati dokter dan berkata "I see black." Dari situ saya tahu, ini bakal berujung no contest.
Kamu yang fans UFC pasti sudah melihat banyak eye poke yang jauh lebih parah, bahkan sampai berdarah-darah. Yang dialami Munhoz tidak demikian. Daniel Cormier dan Joe Rogan sendiri bilang kadang fighter merasa terkena eye poke padahal terpukul di mata.
Mungkin Munhoz memang jujur saat dia bilang tidak bisa melihat dari mata kanannya tersebut. Atau mungkin dia merasa tidak bisa menang melawan O'Malley dan no contest adalah satu-satunya harapan dia tidak membawa pulang tambahan L. (Di ronde sebelumnya dia mengeluh kena tendang di selangkangan, padahal replay menunjukkan tendangan O'Malley mengenai area belt saja). Apapun itu, pertarungan pembuka main card UFC 276 ini membuat penonton kecewa.
At this point, pikir saya pertarungan-pertarungan selanjutnya akan mengobati kekecewaan ini. Little did I know, saya salah.
Fast forward to Co-Main
Dua pertarungan sebelum co-main cukup menghibur, seperti oasis di tengah gurun kedahagaan akan something to make waking up early on Sunday morning worth it. Tapi kemudian, datanglah co-main.
First of all, kenapa harus ada bab ketiga dari match-up ini? Iya, memang Volkanovski bisa dikatakan sudah menyapu bersih lawan-lawannya. Apalagi tidak ada kontender lain yang meyakinkan Dana profit menjanjikan via PPV. Terjadilah Volkanovski vs. Holloway III. Dan seperti layaknya Return of the Jedi, sekuel ini adalah yang terburuk dalam trilogi featherweight ini.
Max Holloway bukan lagi petarung yang sama saat ia merebut tahta kelas bulu dari Jose Aldo. Di sisi lain, Volkanovski makin canggih. Mantan pemain rugby ini memadukan power dan endurance dengan ciamiknya.
Jangan salah, aksi Volkanovski dalam laga ini super sekali. Tapi Holloway tidak bisa menandingi. Dan karena super chin-nya, Holloway harus menanggung pukulan demi pukulan (yang biasanya merupakan senjata pamungkas si Blessed) ronde demi ronde sampai Buffer mengumumkan hasil scorecard yang jelas-jelas condong ke Volkanovski,
Main Event UFC 276: Adesanya vs Cannonier
To be fair, kalau kita pisahkan pertarungan ini dari yang lainnya di main card UFC 276 ini, kita masih bisa menikmati, meskipun laga ini tidak seseru yang digadang-gadangkan si Stylebender.
Adesanya menang via decision, setelah menghabiskan lima ronde beradu pukulan dan tendangan dari jarak jauh. Cannonier yang terkenal dengan powernya sibuk kejar-kejaran dan menghindar dari leg kick Adesanya.
Jujur nih, setelah ronde ketiga, saya tidak lagi memperhatikan apa yang terjadi di tv. Jadi mungkin review saya ini bias. Satu-satunya alasan saya tidak memindah channel is... that slick suit Joe Rogan put on!
To that I say... "Next time? There will be no next time."
Follow me on IG: @rimba.bulibi